I See You when I Can't See You

Icha Trezna
Chapter #6

Terbiasa

“Suara apa sih itu, Pak?” Devano penasaran saat mendengar suara orang tertawa. Ia sedang berjalan menuju kolam renang saat mendengar suara ramai di belakang sana. Ia bermaksud melepas penat setelah seharian meeting di pabrik.

 

“Oh … itu Den, Mbak Kara lagi ngajarin Bi Imah sama anak-anak belakang joget TikTok,” jawab Bimo sambil terkekeh.

 

“Pada nggak ada kerjaan?” Nada ketus terdengar dari pertanyaan Devano.

 

“Yah, hiburan aja, Den. Ngelepas suntuk seharian kerja.”

 

Devano mendengus. “Ya udah, Pak Bimo tinggal aja. Saya bisa sendiri.”

 

“Iya, Den. Pamit istirahat dulu.”

 

Devano melepaskan jubah renangnya dan meluncur ke kolam renang pribadinya. Kesegaran langsung menyergap saat tubuhnya menyentuh air. Seharian ini panas begitu terasa walaupun AC sudah dinyalakan. Perlahan, Devano mulai menikmati kegiatannya dalam air serasa melepaskan kepenatan seharian ini. 

 

Kara tidak bisa berhenti tertawa saat mengajari Imah, Resti, dan Oka joget TikTok bareng. Mereka semua belum luwes mengikuti gerakan dan perlu beberapa kali take sampai akhirnya mendapat video yang lumayan. Besok malam mereka janjian akan berlatih lagi dan membuat video yang sensasional.

 

“Ayo, kita viralkan! Sekutu ART Gandaria!”

 

Mereka tertawa bersama mendengar celetukan Resti. Gandaria sendiri diambil dari nama jalan lokasi rumah sang majikan. 

 

“Udah ah, cape! Pada nggak bisa-bisa malah cape ketawa,” ucap Kara sambil beranjak berdiri. Ia meninggalkan teman-temannya yang masih saja mencoba beberapa gerakan. Imah yang paling tua diantara mereka pun tidak mau kalah. Baginya ini seperti refreshing gratis. Sejak kehadiran Kara, rumah itu tidak sepi lagi. Ada saja idenya yang membuat penghuni bergelak tawa.

 

Kara berjalan menuju dapur di rumah utama. Ia terbiasa menggunakan meja makan di dapur karena perlu space yang lebar. Malam ini ia akan packing banyak orderan efek dari tanggal belanja 7.7. Sudah dipastikan dirinya akan kembali begadang malam ini. 

 

Saat melewati jalan di samping taman, Kara dikagetkan oleh suara yang berasal dari arah kolam renang. “ASTAGAA!!” teriaknya saat melihat seseorang tiba-tiba muncul dari permukaan air. Ia sampai terhuyung hampir terjatuh.

 

“Kamu baru kali ini lihat orang habis berenang?” Devano bertanya dengan santainya sambil berjalan mengambil handuk di kursi.

 

Kara hanya terdiam. Belum selesai rasa kagetnya karena kejadian tadi, ia sudah dikagetkan lagi dengan Devano yang bertelanjang dada. Matanya ditutup dengan kedua tangannya tapi sengaja dibuat lebar-lebar sehingga ia masih bisa melihat pemandangan seksi itu. Kara memang sudah beberapa kali mengantar Devano untuk pergi ke gym dan melihat bosnya itu memakai kaos olahraga yang memperlihatkan lekuk tubuhnya. Tapi baru kali ini ia melihat Devano tanpa pakaian. Desiran aneh mulai dirasakannya. Membuatnya tidak ingin berhenti melihat tubuh atletis di depannya itu.

 

“Hmmm … bukan gitu, Pak. Saya kaget karena tiba-tiba Pak Devan keluar dari kolam renang. Saya pikir tadi hantu.” Seperti biasa, selalu ada saja jawaban asal Kara.

 

Lihat selengkapnya