Yaaaaa, namanya juga anak-anak
Anak kosan,,,
Mentang-mentang gak ada yang mantau, mau lakuin apa aja yang dimauin, ga perlu mikir
Tapi untungnya sebandel-bandelnya kami ya kami lumayan dibekali sifat bertanggung jawab dalam diri masing-masing, Habis mandi itu si Andre juga lumayan tekun menyiapkan persiapannya untuk sidang minggu depan, tapi gue sama ado berhenti nge-Dota, tapi lanjut main game mobile , di handphone biar gak berisik. Lagi juga bisa sambil tiduran mainnya, duduk lama-lama juga gak baik.
Ah,,, setelah dilihat-lihat, belajar nya juga gimmick, belajar isinya videocall doang sama pacarnya.
Dikit-dikit sok serius,,,
Dikit-dikit “Kamu lagi ngapain?”
Ada kali itu belasan kali gue denger isi percakapannya Cuma kayak gitu aja, dari tampilan layar juga hanya terlihat separuh dari tampilan muka si pacarnya yang lagi sibuk sama skincare an. Tapi tetep aja Andre akan mengulang pertanyaannya,dan ceweknya pun terus mengulang jawaban dari pertanyaan tersebut.
“blablabla, (Bergumam tentang pelajarannya),,,, kamu lagi ngapain ?”
.
.
“aku masih skincare an sayang”,,,
Yaa mungkin motivasinya biar menjadi makhluk halus,,, eh makhluk yang berkulit halus maksudnya.
Minggu Pagi setelahnya gue terbangun dan liat betapa rajinnya teman-teman gue sudah di meja nya masing-masing duduk dengan tegak, sudah mandi dan sudah menghadap ke depan masing-masing meja nya.
Tapi ternyata,,,, setelah diliat-liat
Ado sibuk dengan Dotanya.
Andre sibuk dengan ceweknya,,, lagi.
Ya gue, sibuk meluk guling gue lagi.
Oiya,,, bytheway gue juga ada pacar sih,,tapi kebetulan kami itu profesional masing-masing. Karena gue masih sibuk dengan urusan terakhir perkuliahaan gue ini,,, dan dia sudah menjadi pekerja, dan dia jadi sibuk dengan pekerjaannya. Pekerjaanya lumayan memisahkan kita dari segi jarak dan waktu ya, karena dia kadang kerjanya pagi, kadang siang, kadang sore, kadang pun malam.
Yang kadang, gue baru buka mata bersiap untuk aktivitas hari itu, dia baru buka pintu kamar mes nya dan bersiap buat tidur di hari itu. Long Distance Relationship juga menjadi faktor pendukung yang menjadi makin jarangnya berkomunikasi secara instense, yaaa pendewasaan masing-masing juga sih,,, kan dewasa itu penting dalam suatu hubungan,,,, eakeakeak.
*Handphone berdering*
Baru aja gue ngomong gitu sebentar, bener pacar gue baru pulang kerja,, terus langsung telfon gue.
“Bangun woiiiii,, belajarrr !,,,, minggu depan sidang”