Sesampai di rumah, indri dengan serampangannya melempar tas, sepatu berserakan didepan dan kaus kaki yang beterbangan entah kemana.
“Mpus, main yuk. Mpus!” Indri berkeliling rumah mencari si Mpus, tapi tetap tidak ketemu. “Si Mpus mana, teh?” Teteh Putri, ART yang sudah 5 tahun bekerja dirumah Indri. Umurnya tidak begitu jauh dari Indri. Teteh putri merupakan salah satu dari kerabat jauhnya temen mama, pas banget waktu itu mama lagi bingung nyari ART tapi umurnya gak jauh banget dari Indri. Biar ada temen aja sih si Indri kalo mama, papa sama om Ben dinas luar.
“Coba tengok dihalaman belakang neng. Biasanya si Mpus suka tiduran disana. Ni, makanannya udah siap neng.” Saat menengok lagi Indri sudah melesat ke halaman belakang mencari si Mpus.
“Bener kata si teteh, disana ya kamu selama ini. Udah aku cariin keliling rumah.” Yang dibilangi hanya mengeong sambil menjilati ekornya. Si Mpus merupakan kucing kampung dengan bulu putih dan corak hitam. Kucing itu di asuh om Ben karena kasihan melihatnya mengeong terus disamping tubuh kaku ibunya. Mungkin karena si Mpus mirip dengan dirinya yang dulu.
Indri rebahan disamping si Mpus yang sedari tadi menjilati badannya. Tanpa perlawanan, si Mpus dengan sengaja memanjat perut Indri, sedikit berputar lalu mengalungkan badannya diatas perut Indri. Kucing itu mendengkur, menandakan dia lagi tidur nyenyak. Melihat damainya wajah tidur si Mpus dan tidak mau mengganggu tidur kucing itu, Indripun ikut tertidur. Mereka berdua tertidur di teras belakang dengan Indri masih dengan seragam sekolah lengkap.
***
Mama Indri yang baru pulang setelah perjalan dinas luar negri mendapati anak semata wayangnya tertidur di teras belakang dengan si Mpus diatas perutnya. Dengan segera mengabadikan foto itu. Mama memang jarang dirumah karena mengurus cabang restorannya yang sudah dimana-mana. Walaupun begitu dia sangat menyayangi Indri dan dia pun merasa sedih karna harus meninggalkan anaknya sendirian dirumah. Tiba-tiba Indri terbangun karena perutnya yang keroncongan. Si Mpus pun terbangun, tapi karena masih mengantuk dia kabur nyari spot tidurnya yang lain.
“Mama? Kapan datang?” Tanya Indri sambil mengucek0ngucek matanya.
“Baru aja.” Mama berusaha menahan tawanya. “Ngapain kamu tidur disini, sayang?”
“Itu tadi si Mpus, tidur di perut aku. Karena gak mau ganggu tidur si Mpus trus aku juga tidur. Sekarang aku lapar.” Jawab Indri dengan sesekali menguap.