I Want You, Uncle

Error 404
Chapter #19

Eighteenth Step #18

Hanya beberapa hari setelah pesta ulang tahun itu. Mama dan papa Indri sudah menjadwalkan makan malam dengan kedua orang tua kak Mentari. Indri dengan seribu satu alasan menolak untuk ikut acara makan malam itu. Kak Mentari yang merasa bahwa Indri menghindarinya ikut membujuk Indri muntuk ikut, tapi Indri tidak berada dirumah. Sejak kemarin Indri kabur ke rumah Ami, dengan alasan belajar bareng.

“Lo pernah gak suka sama orang yang gak bisa lo dapetin?”

Indri sedang tiduran menunggu maskernya kering. Sudah dua hari Indri menginap dirumah Ami. Secara mendadak Ami mengajak Indri untuk melakukan perawatan wajah. Sebenarnya tidak terlalu mendadak, tadi Ami secara tidak sengaja melihat youtuber favoritnya mereview cara merawat wajah yang baik dan benar jadi dia juga ingin melakukannya.

“Gue pernah.” Ami baru selesai memasan maskernya, dia berbicara dengan hati-hati agar maskernya tidak rusak. “Lo inget Putra gak?”

“Putra?”

“Iya, yang tahun kemarin pernah nginap lama di rumah gue.”

“Oh... iya gue inget.” Setelah berpikir beberapa saat Indri mulai ingat.

“Dia tu sepupu jauh gue. Kakek dari pihak papa gue itu sepupunya dia. Gue bingung juga sih nyeritainnya, yang penting dia itu sepupu jauh gue.”

“Trus?”

“Gue sempat suka sama dia, tapi gak jadi. Kenapa sih lo tiba-tiba nanya kayak gitu?”

“Gue abis nonton film. ceweknya itu suka sama pacar kakaknya gitu.” Indri mencari-cari alasan.

“Gak biasanya lo masih sempat nonton padahal ujian cuma 2 bulan lagi. Tapi kayaknya asyik tuh ceritanya. Apa judulnya?”

“Gue lupa judulnya. Nanti deh gue cari lagi.”

“Hmm...” Ami tertidur setelah memasang maskernya, melihat Ami yang sudah tidur Indri juga tidur.

***

“Kyaaa!!” Ami berteriak melihat kasurnya yang belepotan dengan masker. Malam itu mereka lupa membersihkan masker diwajah mereka. Indri terbangun mendengar teriakan Ami. Saat dia ingin membuka mulut, wajahnya terasa kaku. Dia baru ingat kalau tadi malam sedang memakai masker dan lupa untuk membersihkannya.

“Lo kok gak bangunin gue.” Ami ngomel ke Indri setelah membersihkan wajahnya lalu bergegas mandi.

“Gue juga ketiduran.”

Pagi itu mereka nyaris telat kesekolah. Ami langsung memacu mobilnya setelah mencomot beberapa roti diatas meja. Mamanya sudah membangunkan dari tadi tapi tidak ada jawaban, jadi dia biarkan dan mulai mempersiapkan sikembar. Mobil Ami meliuk-liuk ditengah kepadatan lalu lintas pagi. Untung saja guru pagi itu sedikit telat masuk kelas, jadi mereka masih aman.

“Sial banget gue pagi ini dan gue masih ngantuk.” Pelajaran pertama sudah selesai, sekarang mereka sedan menunggu guru mata pelajaran selanjutnya.

“Padahal lo udah tidur lama banget.”

Morning rush itu bikin gue capek.” Ami merebahkan kepalanya diatas meja. Tidak berselang lama, guru mata pelajaran selanjutnya masuk kelas.

***

“Gue laper banget.” Ami berjalan gontai kearah kantin.

Lihat selengkapnya