I Will Always...

Wildan Ravi
Chapter #6

Always Waiting You

Waktu menunjukkan pukul 4 sore, Denis berjanji akan menemui Radit di taman, tetapi ia sama sekali belum menyiapkan diri.

"Dateng nggak ya?" tanyanya kepada diri sendiri sambil mondar-mandir di kamar. "Telatin dikit aja deh datengnya, biar dia tau rasa" Denis melompat ke atas kasur dan tanpa sadar ia langsung terlelap. Saat terbangun, waktu telah menunjukan pukul 8. " Ya ampun, gue telat banget"

Denis bergegas mandi dan merapihkan diri. Setelah selesai, saat ia membuka pintu rumah, ia dikejutkan oleh sesosok tubuh yang telah berdiri di depan pintu.

"Arya?" ucapnya dengan wajah terkejut.

"Baru aja aku mau ketok pintu, kamu udah keluar. Kamu mau kemana yank? Kok udah rapih gitu?" tanyanya dengan wajah heran.

"Oh... Ini... Oh iya, baru aja aku mau ke rumah kamu" jawabnya panik.

"Wah, kok bisa kebetulan ya? Ya udah, aku kan udah di sini. Nih aku bawain bunga buat kamu"

"Wah... Makasih!" ucapnya sambil mengambil rangkaian bunganya. "Oh iya, kamu ada perlu apa ke sini? Nggak bilang-bilang dulu lagi"

"Kan kejutan. Aku mau ngajakin kamu makan malam"

"Duh, mampus deh gue. Apa yang harus gue lakukan nih?" bisiknya dalam hati.

"Kok kamu bengong? Yuk kita jalan!"

"Tapi yank..."

"Udah nggak usah pakek tapi-tapian!" paksanya sambil menarik tangan Denis.

Denis melihat jam tangannya, waktu menunjukan pukul 9 malam. Pikirannya melayang-melayang, hingga ia jadi tidak fokus dengan apa yang diucapkan Arya selama dalam perjalanan.

"Duh, gimana ya nasib si Radit? Apa dia masih nungguin gue?" bisiknya dalam hati.

"Yank, kok kamu diem aja sih? Kamu lagi ada masalah ya?" tanya Arya sambil menyetir mobil.

"Eh... Nggak kok yank. Aku nggak apa-apa"

Karena bingung, Denis mengambil handphone dari dalam tasnya untuk mengirim pesan kepada Tere.

"Re, gue nggak jadi ketemu Radit. Si Arya tiba-tiba jemput gue ngajakin jalan. Gimana dong?"

"Yah, gimana sih! Gue kira lo sekarang lagi sama Radit. Lo hubungin Raditnya aja!"

"Ih, gue nggak tau nomor telfonnya"

"Yah, kalau gitu gue juga bingung harus gimana"

Sesampainya di restoran, Denis masih saja melamun. "Aku pesan kepiting rebus. Kamu mau pesan apa yank?" tanya Arya.

"Samain aja sama kamu!" ucapnya yang asal menjawab.

"Loh, kamu nggak salah? Kamu kan alergi seafood"

"Oh iya, aku lupa" jawab Denis sambil nyengir lebar, berharap Arya tidak memperhatikan wajahnya yang sedang galau. "Aku pesan steak aja yank"

Lihat selengkapnya