BARANGKALI AKU MEMANG TAK DITAKDIRKAN untuk hidup di dunia, barangkali dunia memang bukan untukku, dan barangkali memang tak ada yang pantas di antara kami untuk masing-masing.
Tetapi aku berusaha untuk bertahan, meski dunia tak ditakdirkan untukku. Aku bertahan dan melawan. Aku menjadi seperti orang gila, seperti orang sakit, seperti orang yang kehilangan arah. Semua terjadi karena aku yang berusaha untuk membalaskan dendam atas apa yang terjadi pada orang yang kusayangi di hidupku, dan tak ada lagi di dunia ini yang berpihak padaku.
Lalu aku melarikan diri dengan segala masalah dan kebimbangan yang masih ada di dalam diriku, sembari berusaha untuk mencari perlindungan dan jawaban takdir.
Tetapi memang nampaknya hidup bukan diciptakan untukku, dan aku diciptakan bukan juga untuk hidup. Sehingga di sini aku berbaring. Sendirian, tak berdaya di antara kegelapan malam, berbaring di bawah derasnya hujan, sembari terus bertanya-tanya, apakah hidup memang tak diciptakan untukku, dan aku ciptakan bukan juga untuk hidup, apakah memang takdir bukan milikku, dan aku memang tak bisa memiliki takdir, apakah dunia memang selalu sinting, dan aku memang ditakdirkan untuk menderita dan berusaha untuk bertahan di dunia yang sinting ini.