IBLIS BERTOPENG GURU BESAR

Rizki Ramadhana
Chapter #15

Dorongan dari Keluarga

Malam itu, setelah hari yang panjang dan penuh ketidakpastian, Rye akhirnya memutuskan untuk menelepon keluarganya. Ia belum pernah benar-benar terbuka kepada mereka tentang seberapa sulit situasi yang ia hadapi. Setiap kali mereka menanyakan kabar, Rye selalu menjawab dengan singkat, seolah-olah semuanya baik-baik saja. Namun, kali ini, ia merasa beban yang ia tanggung terlalu berat untuk dipikul sendirian.


Panggilan video di ponselnya berdering, dan tak lama kemudian wajah ibunya muncul di layar. Wajah yang selalu membuatnya merasa nyaman dan aman, meskipun kini ia merasakan kekhawatiran yang mendalam.


“Halo, Nak. Apa kabar? Lama nggak dengar kabar dari kamu,” suara ibunya terdengar hangat, tapi ada nada khawatir di dalamnya.


Rye menghela napas pelan sebelum menjawab. “Aku baik, Bu. Cuma... ada banyak hal yang bikin pusing belakangan ini.”


Senyuman di wajah ibunya perlahan memudar. “Ada apa, Nak? Kamu kelihatan lelah. Apa ada masalah di kampus?”


Rye terdiam sejenak, menatap wajah ibunya di layar sebelum akhirnya ia memutuskan untuk berbicara jujur. “Bu, aku merasa terjebak. Penelitianku nggak maju-maju. Promotor aku, Tossy, nggak ngasih bimbingan yang jelas, dan setiap kali aku coba hubungi, dia selalu nggak ada waktu. Aku udah lapor ke universitas, tapi prosesnya lambat. Aku nggak tahu harus gimana lagi.”


Ibunya terdiam, seolah sedang mencerna semua yang Rye katakan. Lalu, setelah beberapa detik, ia berbicara dengan lembut, “Nak, kenapa nggak kamu bilang dari awal? Kamu nggak harus menghadapi ini sendirian.”


Rye merasa matanya mulai berkaca-kaca, sesuatu yang jarang terjadi. Selama ini ia berusaha keras terlihat kuat di depan keluarganya, tetapi sekarang ia tidak bisa lagi menyembunyikan betapa berat beban yang ia pikul.


“Aku nggak mau bikin Ibu sama Ayah khawatir,” Rye menjawab dengan suara pelan. “Aku pikir aku bisa selesaikan ini sendiri, tapi sekarang rasanya semua semakin sulit. Aku nggak tahu apakah aku bisa terus bertahan.”

Lihat selengkapnya