Suatu pagi yang cerah, Rye bangun dengan perasaan sedikit berbeda dari biasanya. Di ponselnya, terdapat sebuah email dari universitas yang sudah ditunggu-tunggu selama berminggu-minggu. Dengan jantung berdebar, Rye membuka email tersebut dan membacanya dengan teliti.
Subjek: Investigasi Resmi terhadap Promotor
"Yth. Saudara Rye Akai,
Kami dengan ini mengumumkan bahwa universitas telah memulai investigasi formal terhadap beberapa promotor yang dilaporkan, termasuk Profesor Tossy Toso. Proses ini akan melibatkan pemanggilan para promotor untuk memberikan klarifikasi serta pengumpulan bukti dari mahasiswa terkait.
Kami akan terus memberikan perkembangan terbaru tentang proses investigasi ini dan mengundang Anda serta mahasiswa lain yang terdampak untuk memberikan kesaksian dalam beberapa minggu ke depan.
Salam,
Departemen Akademik"
Rye meletakkan ponselnya di meja dan menarik napas dalam-dalam. Perasaan lega langsung menyelimuti hatinya. Akhirnya, setelah berminggu-minggu penuh ketidakpastian, perjuangannya mulai menunjukkan hasil. Universitas akhirnya memulai investigasi formal terhadap Tossy, sesuatu yang dulu hanya ia impikan terjadi.
Dengan perasaan lega, Rye berdiri dari tempat tidurnya, mengenakan pakaian, dan bersiap-siap untuk hari itu. Meski ini hanya awal dari proses panjang, ia merasa bahwa jalan menuju keadilan sudah terbuka.
Ketika ia berjalan keluar dari apartemennya, udara pagi yang segar terasa lebih ringan dari biasanya. Selama ini, ia merasa terbebani oleh ketidakjelasan dan janji-janji kosong, tetapi sekarang, ada secercah harapan yang nyata.
Di kampus, Rye langsung bertemu dengan Nara dan Mira yang juga menerima kabar yang sama. Wajah mereka menunjukkan ekspresi campuran antara kegembiraan dan kelegaan.
“Kamu juga dapat emailnya?” tanya Nara, suaranya penuh antusiasme.