Pagi itu, Rye sedang duduk di mejanya, membaca ulang beberapa catatan penelitian yang telah ia selesaikan. Meskipun penelitiannya sudah diserahkan, ia masih terbiasa menghabiskan waktu di depan laptop, seperti kebiasaan yang sulit ditinggalkan. Namun, hari ini berbeda. Ponselnya tiba-tiba bergetar, menandakan adanya email masuk. Saat melihat pengirimnya, jantung Rye berdegup sedikit lebih kencang. Email itu berasal dari universitas, berisi hasil investigasi resmi terhadap Tossy Toso.
Rye menarik napas panjang sebelum membuka email tersebut, mempersiapkan dirinya untuk apa pun yang akan ia baca. Ia tahu bahwa keputusan ini penting, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk teman-teman lainnya yang terlibat dalam petisi tersebut.
Subjek: Hasil Investigasi Formal - Profesor Tossy Toso
"Yth. Saudara Rye Akai,
Kami dengan ini memberitahukan bahwa universitas telah menyelesaikan investigasi formal terkait laporan Anda dan beberapa mahasiswa lain terhadap Profesor Tossy Toso. Berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan dan wawancara dengan berbagai pihak, kami menemukan bahwa Profesor Tossy Toso telah melakukan kelalaian dalam bimbingan akademis yang diharapkan dari seorang promotor.
Sebagai hasil dari investigasi ini, Profesor Tossy Toso akan dikenakan sanksi administratif, yang termasuk pengurangan tanggung jawab bimbingan dan pengawasan lebih ketat dari dewan akademik dalam setiap tugas yang ia emban ke depannya.
Kami berterima kasih atas kesabaran dan partisipasi Anda dalam proses ini. Kami berharap hal ini menjadi langkah perbaikan yang signifikan dalam sistem bimbingan akademik di universitas.
Salam hormat,
Departemen Akademik"
Rye menutup ponselnya dengan perasaan yang campur aduk. Di satu sisi, ia merasa puas—akhirnya, Tossy dinyatakan bersalah atas kelalaian yang selama ini ia rasakan. Investigasi yang sudah berjalan selama berminggu-minggu berakhir dengan keputusan yang, setidaknya, menunjukkan bahwa universitas tidak mengabaikan masalah ini. Di sisi lain, ia juga merasa ada kekosongan kecil dalam dirinya. Meskipun Tossy dikenai sanksi, Rye tahu bahwa pengalaman buruk yang ia lalui tidak bisa sepenuhnya hilang begitu saja.
Ia merenungkan semua ini sambil menatap keluar jendela, memandang kampus yang tampak tenang di bawah sinar matahari pagi. "Akhirnya, ini selesai," pikir Rye. Ada rasa lega, namun juga keheningan yang mengikuti setelah semua perjuangan ini.