IBLIS BERTOPENG GURU BESAR

Rizki Ramadhana
Chapter #38

Penghargaan atas Usaha

Udara di kampus terasa lebih hangat dari biasanya. Suasana hiruk-pikuk mahasiswa yang berlalu-lalang di halaman universitas membawa energi tersendiri bagi Rye. Ia berjalan menuju aula utama dengan langkah ringan, tetapi dalam hatinya ada perasaan tegang yang bercampur dengan kebahagiaan. Hari ini adalah hari istimewa—hari di mana universitas akan mengadakan upacara penghargaan bagi mahasiswa yang dianggap berprestasi dalam penelitian.


Selama bertahun-tahun bekerja keras, melewati berbagai rintangan, dan bahkan menghadapi kelalaian Tossy, Rye kini akhirnya bisa melihat buah dari segala usaha dan ketekunannya. Ia tidak pernah berpikir bahwa penelitian yang ia lakukan, yang di tengah-tengah jalan hampir terbengkalai, akan diakui sedemikian rupa. Namun, email yang ia terima minggu lalu dari universitas membuatnya menyadari betapa besar kontribusi yang telah ia buat dalam bidang penelitiannya.


Di dalam aula, suasana ramai dengan mahasiswa dan dosen yang sudah berkumpul. Di atas panggung, sebuah podium berdiri, dikelilingi oleh dekorasi bunga yang sederhana namun elegan. Rye duduk di barisan depan bersama beberapa mahasiswa lainnya yang juga akan menerima penghargaan hari ini. Ia melirik ke arah Nara dan Mira, yang duduk di sampingnya, memberi mereka senyum gugup.


“Kamu siap?” tanya Nara dengan suara rendah, menatap Rye dengan antusias.


Rye mengangguk, meski jantungnya berdebar kencang. “Siap atau nggak, gue tetap harus naik ke sana.”


Mira tertawa kecil. “Lo udah kerja keras, Rye. Penghargaan ini benar-benar layak lo terima.”


Kata-kata Mira membuat Rye merasa lebih tenang. Ia tahu betapa pentingnya momen ini, bukan hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi perjalanan yang telah ia lalui.


Setelah beberapa sambutan dari rektor dan dekan, upacara pun dimulai. Nama-nama mahasiswa yang berprestasi satu per satu dipanggil ke atas panggung. Suasana dalam aula dipenuhi dengan tepuk tangan meriah setiap kali satu mahasiswa menerima penghargaan mereka.


Akhirnya, nama Rye dipanggil.


“Saudara Rye Akai, atas dedikasi, ketekunan, dan kontribusi luar biasa dalam penelitian di bidangnya, kami dengan bangga memberikan penghargaan akademis ini sebagai pengakuan atas usaha dan pencapaian yang telah dicapainya,” ucap dekan dengan suara penuh kebanggaan.


Rye menarik napas dalam-dalam dan berdiri dari kursinya. Tepuk tangan bergema di seluruh aula ketika ia melangkah ke atas panggung. Setiap langkah terasa seperti kemenangan pribadi. Ketika ia menerima sertifikat penghargaan dari tangan dekan, ada perasaan campuran antara kebanggaan dan kelegaan yang begitu kuat di dalam hatinya.

Lihat selengkapnya