Ibu

Ferdiagus Rudi Junaedi
Chapter #4

Bab 4 Ruang Rapat

 

Aku sudah berada persis di depan pintu ruang rapat. Aku bisa mendengar suara Nina yang sedang presentasi.

Nina sudah begitu fasih untuk presentasi sendiri. Aku mendadak jadi ragu-ragu untuk masuk karena takut menggangu Nina.

Tiba-tiba Handphoneku berbunyi. Aku melihat siapa yang menelpon. Ternyata telpon dari Nina. Mungkin karena suara handphoneku terdengar dari ruang rapat, Nina keluar dari ruang rapat.

"Mbak Bulan, kenapa baru datang?"tanya Nina.

"Maaf, Nin" jawabku.

Aku kemudian masuk ke ruang rapat. Aku mengikuti Nina dari belakang. Aku duduk di sebelah Nina. Di depanku duduk ada tiga orang.

 

Mereka bertiga yang ada di depanku adalah calon klien kami, yang duduk di tengah kemungkinan besar pemilik perusahaan AAZG. Masih terlihat muda.

Aku perkirakan usianya belum sampai 40 tahun, sedang di kiri dan kanan sang pemilik perusahaan AAZG ada pak Chen dan pak Chasan.

Aku dan Nina beberapa kali meeting online dengan mereka berdua.

Aku duduk di kursi tengah berhadapan muka langsung dengan pemilik perusahaan AAZG.

“Maaf saya terlambat” kataku.

“Tidak apa-apa, bu,” jawab pria di depanku dengan logat khas negeri seberang.

Nina kemudian melanjutkan presentasinya.

Menurutku saja atau memang benar. Sejak aku masuk ke ruangan rapat pemilik perusahaan AAZG ini lebih sering melihat ke arah aku daripada melihat Nina yang sedang presentasi.

5 menit setelah aku masuk ruang rapat. Nina menyelesaikan presentasinya.

"Apa ada yang ditanyakan Pak Robert?" kata Nina.

Pak Robert yang nama dipanggil oleh Nina, terlihat melamun, entah apa yang dia pikirkan.

"Apa ada yang ditanyakan Pak Robert?" Kata Nina menggulangi pertanyaan.

Aku pun mencoba untuk membantu Nina.

"Pak Robert, apa ada yang bapak tanyakan dari presentasi kami?" kataku.

Robert yang berada tepat di depanku, seperti baru tersadar dari lamunanya.

Lihat selengkapnya