IBU TANPA RAGA

Yusuf Mahessa Dewo Pasiro
Chapter #23

Di Jantung Kota

Saya pernah berjalan lebih jauh, lari, menghindari banyak masalah rumit. Saya tak ada bedanya dengan orang pesimis, pengecut. Namun, di tahun-tahun terakhir ibu, masih banyak kebahagiaan dan saya berani mengambil langkah atau bertindak lebih nekat. Terkadang, perlu keberanian untuk menggapai kebahagiaan, atau memang keberanian itu datang saat kita tersudut.

Jika Anda bertanya bagaimana saya menulis kisah, antara fiksi atau nyata, saya cenderung akan bilang tidak ada cara khusus, juga tidak ada apa-apa dari tulisan saya—semua serba biasa. Buku-buku referensi atau bacaan milik saya kebanyakan buku tidak terkenal, Anda tidak tahu saya membaca buku apa saja, bukan buku yang sedang ramai dibicarakan. Terkadang memang akan memakan waktu banyak, ketika saya jatuh cinta atau saat mengalami hal pahit atau terpuruk, tulisan-tulisan itu lahir begitu saja, lancar, dan keindahannya akan menyaingi tulisan para penyair terkenal. Saya bisa berlagak dan menyombongkan hal tersebut.

Lagi pula saya tak pernah berkelakar perihal tulisan saya adalah yang paling baik. Namun jika ingin membaca tulisan saya, Anda bisa membeli buku-buku saya dengan harga diskon. Namun, saya tahu, Anda tak punya uang, atau lebih suka gratisan, tetapi bukankah Anda makhluk hebat? Anda bisa menyamar menjadi manusia, dan membeli buku, Anda mungkin bisa menciptakan uang, wah, kalau begitu saya juga mau bila Anda berkenan memberi saya uang. Barangkali memang tak banyak yang suka buku bertema sejarah fiksi, atau perihal petualangan seorang jenius—detektif kepolisian misal, memecahkan kasus pembunuhan berantai. Cerita berat, membuat kening bertaut, banyak yang tak suka membaca sampai selesai. Sebagian mereka mencemooh, sebagian memuji, tetapi saya tak peduli.

Waktu terus berjalan, yang jelas tidak untuk malam ini, atau besok pagi, saya masih belum memutuskan untuk bunuh diri. Saya masih sanggup menulis, berani pergi ke kamar mandi sendirian, dan tidak memikirkan tentang gantung diri atau menceburkan diri ke dalam sumur. Anda bisa melakukan pembunuhan itu, bila Anda mau, tak masalah, setidaknya ada berita di pagi hari untuk para tetangga, bahwa saya mati dibunuh, bukan bunuh diri.

Lihat selengkapnya