Ibumu Tiga Kali Ayahmu Sekali

Pretty Angelia
Chapter #6

Bab 6

Azka memperhatikan anak perempuan yang meneriaki Fajar. Ia baru melihat ada anak perempuan seberani ini. Biasanya anak perempuan hanya senang bermain dengan anak perempuan.

“Fajar, awas ya, nanti aku laporin ke Bu Guru. Di sini nggak ada yang terang-terangan makan! Semuanya juga lagi pada puasa!” pekik anak perempuan itu yang tak segan-segannya mengomeli Fajar. “Malu dong, kamu nggak puasa! Ahahaha!”

Fajar memasang wajah cemberut ketika ditertawarkjan oleh anak perempuan itu. Disusul oleh teman-temannya yang lain yang ikut menertawakannya padahal tidak tahu apa yang tengah mereka tertawakan. Ia pun pergi dari kelas daripada harus menanggung malu.

Anak perempuan itu kemudian menghampiri Azka, dan menyodorkan tisu yang ia bawa. “Mulut kamu ada cokelat tuh.”

Azka menerima tisu itu dan mengelap bibirnya perlahan. Ia tidak membiarkan cokelat itu dijilatnya. Pokoknya ia akan berpuasa sampai buka tiba. “Makasih,” ujarnya pada anak perempuan yang masih belum ia ketahui namanya itu.

“Azka, temani aku yuk.”

“Ke mana?”

“Berdiri di depan pintu kelas,” ujar anak perempuan itu seraya menggoyang-goyangkan kepalanya.

Azka terheran-heran sendiri karena permintaan aneh anak perempuan itu. Maka dari itu ia pun bertanya. “Ngapain di depan pintu?”

Anak perempuan itu malah terkekeh-kekeh. Ia seperti yakin punya rahasia yang seru, tapi ia belum ingin membagikan rahasia itu sekarang. “Nanti juga kamu tahu.”

Azka memperhatikan dari jendela hujan yang masih turun dengan derasnya. Kalau hanya berdiri di depan pintu kelas ia tidak akan kebasahan. Kebetulan ia ingin keluar kelas untuk mencari udara segar. “Oke deh.”

Anak perempuan itu ngacir duluan ke pintu kelas.

Azka kemudian mengikuti anak perempuan itu dan berdiri di sebelahnya dengan rasa penasaran yang tinggi. “Terus kita mau ngapain?” ia bertanya sekali lagi.

Anak perempuan itu tidak menghiraukan pertanyaan Azka. Ternyata ada Bu Guru yang lewat. “Selamat pagi, Bu Guru!”

Melihat anak perempuan itu menyalami Bu Guru, Azka pun ikut menyalaminya.

“Bu Guru hari ini cantik deh. Naima senang punya guru yang cantik.”

Lihat selengkapnya