Dag … dig … dug …. Jantungku berdebar-debar. Ya, hari ini adalah pembagian rapor di SD Buah Hati, sekolahku. Mamaku sudah ada di kelas. Sementara, aku menunggu di taman, bermain bersama sahabat-sahabatku.
“Kira-kira, yang peringkat pertama siapa, ya?” Ghea membuka pembicaraan.
“Pasti Rania lagi, deh! Waktu kenaikan kelas lima juga, kan, Rania peringkat kesatu!” seru Rafi.
Aku hanya tersipu.
“Eh, ngomong-ngomong, kalian liburan ke mana?” tanya Tara mengalihkan pembicaraan.
“Kalo kita, sih, enggak ke mana-mana. Soalnya, orangtuaku sibuk ngurusin pernikahan kakakku,” jawab Rafi dan Radit. Rafi dan Radit adalah anak kembar.
“Aku juga! Soalnya, papa sedang dinas ke Malang dan mama mau ngejagain nenekku yang sakit di Bogor. Aku enggak boleh ikut ke Bogor, takut ketularan penyakit nenekku,” jelasku.“Hmmm … aku, sih, belum ada rencana,” jawab Ghea singkat.
“Sama, dong! Gimana kalo kita liburan bareng? Setuju enggak?” usul Tara dan Thia. Mereka juga kembar, sama seperti Rafi dan Radit.
“Aku, sih, setuju saja. Nanti, biar aku bilang ke mamaku,” kataku menyetujui usul Tara dan Thia.
“Hmmm …. Aku juga setuju. Tapi, nanti aku tanya orangtuaku dulu, boleh atau enggak. Takutnya, orangtuaku udah ada rencana berlibur,” ujar Ghea.
“Kalo kita setuju-setuju saja,” jawab Rafi dan Radit bersamaan.
Cukup lama, aku dan teman-teman mengobrol. Ternyata, pembagian rapor sudah selesai. Mamaku, Tante Tessa (mama Thia dan Tara), Tante Riri (mama Rafi dan Radit), dan Tante Gina (mama Ghea) berjalan bersama menuju taman bermain, tempat kami berada. Mamaku dan mamanya para sahabatku memang cukup akrab. Papaku juga sebenarnya cukup akrab. Tapi, hari ini papa tidak bisa ikut pembagian rapor karena sedang dinas ke Malang.
“Halo, Sayang …,” sapa mamaku.
“Hai, Mama …,” jawabku.
“Hai, Tante Rischa …,” sambung Rafi, Radit, Ghea, Thia, dan Tara.
“Nilai rapor kalian bagus-bagus, lho …,” ujar mamaku, membuat aku dan sahabat-sahabatku penasaran.
“Siapa peringkat pertama, Tante?” tanya Ghea.
“Rania!” sela Tante Tessa.
Hidungku kembang-kempis.
“Selamat, ya, Rania!” sahabat-sahabatku memberikan selamat kepadaku.
“Makasih …,” jawabku ramah. “Kalo yang lain peringkat berapa?” lanjutku.
“Thia peringkat kedua, Rafi peringkat ketiga, Ghea peringkat keempat, Tara peringkat kelima, dan Radit peringkat keenam,” jelas Tante Riri.
Aku dan kelima sahabatku manggut-manggut dan saling mengucapkan selamat. Setelah itu, Tante Gina mengajak kami ke Snowland yang terletak di salah satu mal di Bandung.