Ice Cream Kehidupan

Leddy Naomi Rumansara
Chapter #1

Ice Cream Kapal

Disebuah kota Jayapura Papua, tinggallah orang tua Naomi yang bekerja di sana sejak Naomi lahir. Naomi adalah seorang anak sekolah SMA yang sering pulang kampung antar pulau menggunakan kapal atau pesawat karna jalan darat tidak ada, kampung itu namanya Bosnik Biak Timur di Pulau Biak. Waktu saat liburan tiba, itulah saat nya Naomi membeli tiket untuk pulang kampung. Tiket yang dibeli sangat mahal untuk ukuran anak sekolah, apalagi anak sekolah kadang tidak di ijinkan pulang kampung, karna uang tiket kapal mahal, apalagi pesawat. Karna dilarang pulang kampung, Naomi menabung uang jajannya untuk pulang kampung. Akhirnya bisa juga pulang kampung. Dalam perjalanan pulang kampung di atas kapal, terdapat banyak masalah.

Awal naik kapal, apalagi saat liburan sekolah, kapal terasa penuh dan tidak ada tempat untuk duduk bila kita terlambat naik kapal meskipun kita sudah membeli tiket kapal. Akhirnya banyak anak sekolah merasa percuma membeli tiket kapal karna pasti tidak mendapat tempat tidur atau tempat duduk. Sehingga banyak pelarian atau sebutan untuk penumpang kapal yang tidak mebeli tiket tapi naik kapal jadi penumpang ilegal. Pelarian ini lebih suka menyimpan uang mereka untuk membeli makanan di atas kapal, dibandingkan untuk membeli tiket di atas kapal.

Pertengahan naik kapal, ternyata kapal sudah penuh, sehingga Naomi duduk di luar kapal bersama para Pelarian. Saat pemeriksaan tiket, semua pelarian melarikan diri, sembunyi main kucing kucingan dengan petugas kapal, sedangkan Naomi duduk santai dan menonton mereka. Para pelarian ini membuang Hp dan dompet berisi uang ke dalam tas selempang nya Naomi. Naomi bingung, kenapa mereka bisa percaya Naomi, padahal baru ketemu, kenal juga tidak, tak ada hubungan apapun, teman juga bukan. Saat mereka tertangkap petugas, mereka di kumpulkan jadi satu, dan di geledah oleh petugas. Bagi yang tidak punya tiket, akan diambil barang berharganya sebagai pengganti tiket kapal. Ada yang di sita jam tangannya, ada yang di sita HP nya untuk bayar lima temannya. Sampai ada yang bayar Rp.500,00 karna itu uang yang terdapat di kantong celananya. Naomi akhirnya sadar, kenapa mereka semua titip barang berharga di tas nya Naomi, supaya tidak di sita oleh petugas kapal. Sangat pintar juga para pelarian ini tapi mereka ada sedikit salah, karna terlalu percaya orang lain, dimana bila Naomi adalah orang jahat maka semua barang berharganya mereka akan di jual, hahahaha....!

Setelah semua pelarian diperiksa oleh petugas dan di hukum secara tidak tertulis yaitu dijemur dibawah sinar matahari siang, sambil petugas memeriksa penumpang kapal yang lainnya. Para penumpang kapal yang lainnya mengeluarkan semua tiket mereka dan ada penumpang kapal yang hanya menunjukkan satu tiket kapal untuk lima orang penumpang yang bersama-sama dengan dia menempati 6 tempat tidur. Sebenarnya sangat tidak adil karna kita yang membeli tiket tidak mendapatkan tempat tidur tapi mereka yang tidak beli tiket mendapat tempat tidur dengan hanya membayar separuh dari harga tiket, sedikit miris saat melihat hal tersebut.

Lihat selengkapnya