Ice Cream Kehidupan

Leddy Naomi Rumansara
Chapter #2

Ice Cream Kampung Halaman

Senang sekali sudah tiba di kampung halaman Bosnik Biak Timur tepat pada sore hari. Hal pertama yang naomi lakukan adalah membeli ice cream yang sedang lewat dengan gerobaknya. Setelah membeli ice cream, naomi menikmatinya sambil duduk santai di taluk pantai menyaksikan indahnya sunsut di Bosnik. Adapun kata mutiara sore hari yang dibuat oleh Naomi yaitu “Oh sungguh indah hidup ini bila kita menikmati pemandangan sunset ditepi pantai sambil menikmati lezatnya rasa ice cream.”

Kegelapanpun menyelimuti bumi kampung Bosnik Biak Timur, Naomi pun mencari kakek dan neneknya untuk memberi salam hormat dan pelukan kasih sayang dan rindu. Kakek bertanya kepada Naomi: apakah sekolahmu baik-baik saja? Naomi menjawab: semua baik-baik saja, hanya satu yang kurang. Kakek: apa yang kurang? Apakah uang jajan yang berkurang? Naomi: bukan kakek, yang kurang adalah di sana pantainya jauh dari kota dan tidak bisa setiap hari ke pantai. Kalau di sini, pagi hari kita bisa turun ke pantai menikmati udara segar di pantai dan bisa mendengar suara ombak yang menderu dan angin sepoi-sepoi dari pantai yang sangat sejuk dan membuat hati damai dan tidak ada ketenangan seperti ini yang didapat oleh orang kota yang penuh dengan kepalsuan hidup karna semua sibuk dan tidak ada waktu untuk beristirahat sejenak dari rutinitas kehidupan yang sangat padat dengan jadwal kehidupan.

Naomi menjadi sadar bahwa dengan menceritakan masalah kehidupannya di kota kepada Kakek, hal itu menjadikannya telah menyelesaikan sebagian dari masalah kejenuhannya naomi di kota. Tapi ternyata Naomi salah besar karna menambahkan sedikit beban kepada kakek. Kakek berusaha supaya liburan Naomi bisa sangat menyenangkan. Kakek berharap liburan sekolah berikutnya Naomi bisa datang lagi untuk berlibur ke Bosnik.

Adapun puisi yang naomi tulis setelah menjalani liburan singkat di kampuang halaman yaitu sebagai berikut:

PUISI, Judul: Bosnik Mamfias, Karya: Leddy Naomi Rumansara

Bosnik Manfias

Kampung halamanku

Tempat ku bermain saat kecil

Pasir putih yang halus

Sungguh panorama alam asli

Tak tercipta oleh manusia

Sungguh anugerah TUHAN

Bosnik Manfias

Lama tak jumpa

Kau tlah berubah

Dimanakah pasir putih milik beranda pantai

Tinggal talukan cinta

Inilah seleksi alam

Badai Gelombang sunami merombaknya

Tuhanlah maha pencipta

Sungguh rahasia alam

Kau tambah indah…

Bosnik Manfias

Kaulah penghiburku

Lihat selengkapnya