Setelah beberapa tahun kemudian, Kania demi bisa bekerja di perusahaan keluarganya, sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang jaringan internet, salah satu perusahaan besar di tanah air
Kania merubah indentitas dirinya, mengganti nama menjadi Salsabila, ia juga mengganti semua penampilannya.
Kania berubah menjadi gadis culun bertubuh gemuk dan menggunakan kaca mata, penampilan jelek itu sukses membuatnya bisa bekerja di perusahaan milik keluarganya.
“Siapa namamu?” Tanya Winda, adik tiri Kania, wanita itu dan ibu tirinya yang menguasai perusahaan keluarganya saat ini.
“Nama saya Salsabila Bu,” ujar Kania membenarkan letak kaca matanya.
Tubuhnya yang gemuk dan tahi lalat segede gaban di pipinya membuatnya tidak bisa di kenal saudara tirinya tersebut.
“Kamu OB baru di sini ya?
aku baru melihatmu.”
“Ya Bu.”
“Ya sudah kamu buatkan aku Teh lemon, harus hangat, jangan terlalu asam, jangan juga terlalu manis, takarannya harus pas.”
‘Aku justru ingin memberimu racun dan menendang mu dari sini wanita jahat’ Kania berucap dalam hati.
Tidak lama kemudian dari arah pintu datang seorang lelaki, Andre mantan pacarnya. Winda memeluk manja dan menggandeng tangan Andre.
“Aku dari bawah cari angin segar, ada apa?”
‘Dasar manusia-manusia hina … lihat saja aku akan membuat kalian berdua menyesal dengan apa yang sudah kalian lakukan padaku’ Kania membatin.
Tiba-tiba Winda melotot tajam padanya sembari berkata;
“Lu ngapain jadi bengong, kan, gue suruh lo bikinin lemon teh,” bentaknya dengan kasar.
Mereka berdua tidak tahu kalau wanita yang di depan mereka saat ini, orang akan menghancurkan kehidupan mereka. Winda dan Andre sudah menikah.
Ingatan Kania melintas ke beberapa tahun yang lalu;
Beberapa tahun yang lalu saat Kania dibuang ke desa terpencil.
Beberapa hari tinggal di rumah mertuanya, Kania semakin frustasi dengan kehidupan melarat ibu mertuanya, apalagi saat malam kalau ia ingin ke kamar kecil, ia akan keluar dari rumah menuju belakang rumah, itu hal yang sangat melelahkan untuknya.