Pertemuan Kania dengan Jonathan dan sepupunya sepertinya akan berlanjut, karena Jonathan dan istrinya dr. Nettania membeli rumah baru di perumahan yang sama dengan Kania, hanya saja bloknya yang berbeda.
Jonathan membeli rumah di daerah tersebut karena ia memindahkan anaknya ke sekolah elite bertaraf internasional, sekolah yang sama dengan Jonas anak Kania, dr. Nettania juga pindah tugas di sana.
Bahkan si kembar Jonathan dan Adelia satu kelas dengan Jonas, setelah mengantarkan putranya ke sekolah barunya Kania datang ke ruang guru untuk bertemu wali kelas.
Dari sana ia mendengar kabar kalau hari itu juga kebetulan ada anak baru yang baru pindah, jadi guru tersebut menambah dua kursi, Kania penasaran dengan anak yang akan menjadi teman satu bangku dengan putranya, jadi ia izin satu hari itu untuk tidak masuk kerja.
Sembari menunggu Kania masuk ke toilet, tidak sengaja matanya menatap arah gerbang ada Netta dan Jonathan mengantar putra mereka.
“Astaga … ternyata bang Jo.” Kania mencari jalan lain dan meninggalkan sekolah.
“Katanya mau menunggu masuk dulu,” ujar William .
William yang menyarankan sekolah itu Jonas karena kakak William guru di sana juga.
“Tidak usah, kita pergi saja, ada sepupu gue daftar anaknya di sekolah ini juga.”
“Waduh … lo keliatan gak?”
“Gak sih, untung gue lihat duluan. Begini ya Will seperti yang gue bilang kemarin, kalau ada apa-apa di sekolah urusan anak gue, minta tolong bangat lu yang datang gantiin sebagai orang tuanya.”
“Tenang aja, gue siap, lagian kakak gue guru di sana, makanya gue saranin ke sana,” ujar William.
“Ok makasih.”
“Lalu bagaimana, kapan lu kenalin ke anak-anak kantor kalau lu itu Bos atau Owner Jonas Karya? pusing gue jawab pertanyaan anak-anak kantor.”
“Sabar Will, lu bilang aja lu pemiliknya apa susahnya, itu baru perusahaan kecil, nanti kalau sudah besar baru gue muncul,” ujar Kania.
Pt. Jonas Karya milik Kania di jalankan William, Kania hanya bekerja di balik layar, ia lagi bekerja keras untuk menggaet partner kerja untuk perusahaannya, tujuan Kania ia ingin menumbangkan Perusahaan Lonax milik ayahnya, dan menggaet pemilik saham di Pt itu untuk bekerja untuknya.
Kania masih hidup dalam penyamaran.
“ Lalu kapan data itu akan kamu curi?”
“Besok Pak Ibas cuti libur besok, gue yang akan melakukan pekerjaannya.”
“Baiklah, kabarin kalau butuh bantuan, tetapi sekarang mau kemana, bukannya hari ini libur?”
“Tidak, gue tetap masuk, sudah kabarin Pak Ibas kalau aku datang terlambat.“
Kania terpaksa berganti kostum di mobil William, dan ia juga sengaja diturunkan di halte busway agar tidak ada yang curiga kalau ia diantar pakai mobil mewah milik William.
Saat datang terlambat Kania langsung menuju Pantry, ternyata di sana ada Brayen.