Identitas Tersembunyi Sang Istri

Betaria Sonata L raja
Chapter #14

Menumbangkan Perusahaan Keluarga #14

“Bagaimana lu melakukan itu, bukannya lo bilang pulang sama Brayen?”

 

“Ya, lu pikir gue bertemu dia mau bahas status pernikahan kami?”

 

“Ya,” jawab William.

 

“Gak William, gue sengaja mau bertemu di jauh -jauh ke Medan agar dia keluar dari kantor.”

 

“Lalu saat kalian bertemu dia bilang apa?”

 

“Dia, bilang kalau dia belum menikah dan hanya aku istrinya.”

 

“Lalu, lo percaya?”

 

“Gak lah, tidak percaya sama bang Brayen, gue akan berhenti dari OB jika semuanya sudah selesai.”

 

Jika orang-orang jenius seperti Jonas, Kania, William bersatu maka satu perusahaan besar pun bisa kacau.

 

Kania akhirnya mengguncang perusahaan milik keluarganya, semua rekan bisnis para pemegang saham bahkan beberapa pegawai ia rayu untuk bergabung ke Jonas Karya.

 

Perusahaan itu rugi miliaran saat Winda menandatangani surat kerjasama, ternyata kerja sama itu tidak berjalan baik, karena perusahaan yang diajak Winda bekerja sama hanyalah perusahaan bodong.

 

Salah mengambil satu keputusan, maka nasib perusahaan itu di ujung kebangkrutan.

 

Setelah beberapa hari di kampung Brayen pulang, karena sebelumnya ia memang sengaja mematikan ponselnya agar tidak diganggu. Tetapi ia tidak menduga saat ia masuk, ia mendapat kabar buruk tentang perusahaan.

 

“Ada apa ini … pada kemana semua orang?’

 

“Pak Brayen dari mana saja, bapak tidak tahu telah terjadi kekacauan besar di sini? beredar rumor kalau perusahaan ini sudah bangkrut, mungkin para karyawan antisipasi mereka mencari pekerjaan lain” ujar Rita.

 

Brayen langsung tersedak mendengar penjelasan Rita, ia bergegas ke rungan Winda, sayang wanita itu tidak masuk setelah menimbulkan masalah besar.

 

“Apa yang terjadi?” Brayen menelepon Pak Sudung.

 

“Saya akan pulang, cobalah bicara sama pengacara agar menahan para pemegang saham jangan menjual sahamnya dengan murah, bisa hancur perusahaan bila seperti itu. Saya akan memimpin rapat besok,” ujar Pak Sudung.

 

“Maaf Pak, saya sudah mencoba bicara dengan mereka, tetapi mereka tidak menggubris.”

 

“Siapa yang melakukannya? Ini kelakuan siapa? pasti ada yang menyebabkan mereka ingin melakukan itu.”

 

“Winda, membuat kesalahan besar Pak, perusahaan kita rugi miliaran?”

 

“Anak bodoh itu tau apa. Apa Bu Rosa belum pulang dari Korea?”

 

“Belum Pak.”

 

“Ah, dasar wanita tidak berguna, lalu, kamu dari mana?”

 

“Saya ke kampung melakukan seperti yang bapak katakan,” ujar Brayen.

 

“Lalu bagaimana?”

 

“Dia jualan Pak.”

Lihat selengkapnya