Identitas Tersembunyi Sang Istri

Betaria Sonata L raja
Chapter #23

Keluarga Adik Mertua yang Sombong #23

Melihat air mata, Bu Lisda hari itu, ia merasa sedih, memang sakit rasanya bila tidak dianggap sebagai keluarga. Kania ingin menunjukkan pada bapa uda dan Namboru si Brayen, kalau ibu mertuanya berhak untuk dilibatkan dalam acara keluarga suaminya, walaupun ia sudah janda, tetapi ia masih keluarga dari marga sang suami.

 

Kania membayar orang untuk mencari alamat rumah bapa uda Brayen dan mencari rumah namborunya, juga. Menurut inang mertuanya keluarga dari bapak mertuanya, kebanyakan tinggal di Jakarta dan Bogor.

 

“Aku ingin kamu mencari tahu semua tentang keluarga ini, cari tahu apa pekerjaannya, pokoknya semuanya,” ucap Kania.

 

“Baik Kak”

 

Kania tidak ingin Brayen tahu, jadi ia memperingatkan“Tapi ingat. Jangan sampai ketahuan kalau aku yang memintamu melakukan pekerjaan itu.”

 

“Baik Kak”

 

Beberapa hari kemudian, berbekal sosial media yang diberikan Kania orang suruhannya sudah menemukan alamat rumah keluarga bapa uda Brayen. Lelaki suruhan Kania melapor, ternyata bapa uda Brayen, keluarga berada dan tinggal di Cililitan Jakarta Timur, padahal mereka juga kemarin dari sana, karena ia tidak tahu, jadi tidak diajak ke rumah keluarga.

 

Ia akan berencana membawa ibu mertuanya ke rumah keluarga dari bapak Brayen, hari itu, Kania bicara sama Bu Lisda.

 

“Ma, aku ingin mama kenal keluarga dari bapak yang ada di Jakarta”

 

“Siapa yang mau kenal orang miskin. Ibu mertuamu ini miskin, Nang”

 

“Aku ingin Mama ikut arisan dari marga Sinaga,”tutur Kania, “nanti kalau ada masalah atau ada apa-apa sama mama, ada yang membantu,” sambungnya lagi.

Karena begitulah tradisi orang bapak, selalu ada perkumpulan atau arisan dengan satu marga.

 

“Banyak disini Nang, di sini semua keluarga dari bapak mertuamu, tapi kalau kita miskin kita tidak dianggap”

 

“Kita akan datang ke rumah amang itu besok , Bagaimana?”

 

Bu Lisda sangat kaget, saat ia meminta ibu mertuanya mengunjungi keluarga dari pihak suami. Ibu mertuanya sudah cerita sama Kania saat mereka di kampung, kalau keluarga dari pihak suami tinggal di Jakarta dan memiliki kehidupan yang lumayan, Namun tidak pernah menganggap mereka keluarga karena miskin.

 

“Mau ngapain kita kesana?” tanya wanita itu dengan ekspresi kaget.

 

“Biar kenal mama sama keluarga dari Bapak”

 

“Aku malu,” tolaknya dengan halus.

 

Kania mendekat. “Malu karena Mama miskin?”

 

“Semuanya lah, aku tidak percaya diri datang ke sana.”

 

“Kita akan bawa Jonas, katakan pada mereka kalau aku menantu Mama,” ujar Kania, ia memberi semangat untuk ibu mertuanya.

 

“Tapi aku tidak punya muka datang ke rumah orang kaya itu”

 

Lihat selengkapnya