Identitas Tersembunyi Sang Istri

Betaria Sonata L raja
Chapter #26

Gagal Menikah #26

Pada dasarnya pernikahan Kania dan Brayen, tidak didasari cinta diantara keduanya, bagi Kania sebuah pernikahan walau tanpa cinta tetaplah ikatan yang sakral, walaupun mereka hanya di berkati dengan sederhana. Wanita cantik itu tetap merasa dirinya seorang istri dan seorang menantu di keluarga Brayen.

 

Tidak mudah bertahan sepuluh tahun dalam pernikahan, tanpa perhatian dan dukungan seorang suami, mungkin kalau orang lain , pasti sudah memlih menyerah dan pergi. Tetapi untuk wanita cantik Elisabet SteKania atau akrap dipanggil Kania itu, memilih menjaga keutuhan rumah tangganya dan mempertahankan statusnya sebagai menantu.

 

Ibu mertuanya bahkan tidak tahu, kalau menantu cantik itu putri seorang konglomerat , Ibu Lisda tidak tahu kalau ayah Kania masih hidup, Kania tidak mau cerita, bahkan ia benci membicarakan keluarganya. Namun, keyakinan dan keteguhan hati Kania berbanding balik dengan Brayen sang suami, ia selalu berpikir kalau pernikahan mereka hanya sebuah perjanjian, awalnya ia berpikir kalau Kania sudah melahirkan anaknya akan meninggalkan keluarganya.

 

Jadi ia juga menjalani hubungan percintaannya seperti biasa, pada saat ingin melangkah ke jenjang pernikahan, ia meminta untuk bercerai dari Kania, ternyata wanita yang berstatus istri itu menolak, rencana pernikahan yang pertama Brayen gagal. kekasihnya meminta putus setelah tahu kalau Brayen sudah menikah.

 

Kali ini Brayen akan merencanakan pernikahan lagi, rupanya jalan kali ini lebih sulit dari sebelumnya, Bu Lisda lebih memilih menantu dari pada mendukung Brayen.

 

Minggu, pukul 07:15

 

Brayen memarkirkan kendaraannya di depan rumah bapa udanya, lelaki bertubuh tinggi itu turun dari mobil dengan setelan rapi, kemeja biru tua dan celana bahan berwarna abu-abu. Ia tampil dengan percaya diri, seolah-olah ia ingin menunjukkan pada keluarga adik bapaknya kalau ia bukan Brayen yang miskin seperti dulu lagi.

 

Dengan tenang ia membuka pintu samping mobil mengandeng seorang wanita cantik bak model, ia wanita yang jadi kekasih Brayen.

 

“Itu Bang Brayen sudah datang, Ma.” Lina sepupunya berdiri di depan pintu.

 

“Selamat pagi Dek, bapak ada?”

 

“Selamat datang Bang, wah … Bang Brayen tampan bangat,” puji adik sepupu.

 

“Aha … biasa Dek, kenalin donk ini calon Edamu,” ucapnya dengan bangga.

 

Lina semakin tersenyum lebar, Brayen tidak tahu kalau Lina sudah bertemu Kania dan Bu Lisda.

 

‘Cantik sih, tapi aku rasa kak Kania jauh lebih cantik karena hatinya baik … wanita ini kelihatanya sombong’ Lina bermolog dalam hati, ia menatap kekasih Brayen meneliti penampilan wanita itu dari atas sampai bawah.

 

“Kenapa ada masalah?” Tanya Brayen menyadari kekasihnya mulai merasa tidak nyaman dengan tatapan adik sepupu.

 

“Dia kerja di Bank, kamu kuliah jurusan akutansi kan? Kalau lulus boleh tanya-tanya dia nanti,” ucap Brayen, ia memamerkan sang kekasih.

 

“Ya Bang”

 

Lina mengajak mereka berdua ke ruang tamu, di sana keluarga dari pihak Bapak Brayen sudah berkumpul, sengaja bapak Lina bapa uda atau paman Brayen mengundang semua saudara-saudaranya, untuk membicarakan tentang rencana Brayen dan sekaligus untuk Arisan. Padahal sebelum Brayen datang mereka sudah membahas tentang Brayen dan Kania.

 

“Shalom” Sapa Brayen.

 

“Shalom … sini duduklah,” ujar paman Brayen.

 

“Salam semuanya Dek, ini pamanku adik bapakku,” ujar Brayen meminta kekasihnya tersebut menyalami semua keluarga.

 

“Lebih cantik istrinya menurutku,” bisik Mama Lina.

 

“Aku juga mikir begitu , Ma, kakak ini kayaknya sombong bangat lihat saja tatapan matanya,” balas Lina lagi.

 

Keluarganya terutama ibu-ibu saling berbisik, membicarakan kekasih Brayen, wanita itu mulai tidak nyaman melihat tatapan keluarga Brayen padanya, sementara Brayen belum menyadari semua yang terjadi.

 

Setelah duduk beberapa menit.

 

“Lin, bikin kopi Nak, sama abangmu ini sama kakak ini juga, biar kita mulai obrolan,” ujar Bapak Lina.

 

Setelah bapak Brayen meninggal, ia lah yang menggantikannya yang mengurus semuanya, kalau ada masalah di keluarga pihak Sinaga.

 

Setelah serapan dan ngobrol santai, barulah obrolan di mulai.

Lihat selengkapnya