Identitas Tersembunyi Sang Istri

Betaria Sonata L raja
Chapter #30

Kania Wanita yang Kuat #30

 

Hal yang manusiawi  jika Brayen ingin membalas perlakuan tidak baik keluarga padanya, Brayen  tadinya hanya ingin  mau mengatakan

 

‘Ini loh, aku sudah sukses, bisa  lulus kuliah tanpa bantuan kalian semua dan aku ingin menikah dan mengadakan pesta yang besar, biar kalian bisa lihat’

 

Namun, sebagus apapun rencana manusia, tidak ada yang bisa mengalahkan rancangan Sang Pencipta. Sama halnya seperti yang dikatakan Kania padanya , jika berpikir ingin memamerkan kesuksesannya pada keluarganya, itu satu kesombongan.

 

Karena perut sudah lapar ia meninggalkan taman dan menyetir menuju sebuah restoran, ia memutuskan untuk makan siang di sana. Untuk menghasilkan pikiran yang positif , ada baiknya perut juga harus di kasih makan.

 

Baru juga ia selesai   menyantap habis  menu makan pesanannya, sengaja ia memesan beberapa menu, sebagai pelampiasan sisa kemarahan dalam hati. Saat ia mengusap mulut dengan tisu, sebuah notif pesan terdengar dari ponsel. Brayen mengusap layar, ia tersenyum kecil membaca  isi pesan dari Kania.

 

[Bang ini nomor rekenngku ya, TF yang banyak ya, soalnya kami mau makan-makan yang enak]

 

[Ya]  Balas Brayen.

 

[Berapa?]

 

[Berapa rupanya yang kau butuhkan?]

 

[Seratus juta]

 

[Gila kau] Balas Brayen.

 

Kali ini, hatinya sedikit melunak setelah ia mendengar kalau Kania dijebak adik tirinya. Brayen baru tahu kalau ia dijebak, karena dari dulu hubungan mereka tidak pernah se akur seperti saat itu, dulu kalau Brayen telepon mereka berdua selalu bertengkar, tetapi  belakangan setelah Kania bertahan sebagai menantu  mamanya Brayen,  mulai bersikap lembut padanya. Brayen menelepon Kania dengan panggilan video call.

 

“Astaga ngapain dia pakai video call sih” Kania mengarahkan kamera ponsel miliknya ke arah tembok, ia bisa melihat wajah Brayen, tetapi Brayen tidak bisa melihat Kania.

 

“Kenapa Bang?”

 

“Mana wajahnya kenapa, kameranya diarahkan ke depan?”

 

“Aku lagi tidak pakai baju, kenapa pakai video call”

 

“Oh, ya udah.”

 

Brayen menggunakan telepon biasa, “ aku transfer lima juta saja ya”

 

“Kok, tumben langsung mau, biasanya kalau diminta uang  selalu ada drama dulu”

 

“Di kasih malah merepet mau gak?”

 

Lihat selengkapnya