Sejak Kania mulai bekerja di perusahaan Lonax, kehidupan mereka berubah, ia dan anaknya tidak lagi terkurung di rumah.
“Bagaimana dengan Jonas Karya Nia?”tanya William saat ia datang berkunjung ke rumah mereka.
“Jonas yang akan menjadi Ceo di sana”
“Kamu serius?”
”Semua rencana dan strategi yang kita pakai di sana, dia yang melakukannya”
William, melongo tidak percaya saat Kania mengatakan kalau putranya akan jadi CEO di Jonas Karya, bukan wanita cantik itu yang memintanya tetapi Jonas sendiri yang mau dan tertantang mengerjakan. Jika anak seumurannya masih bermain game dan bermanja-manja Jonas berbeda, pulang sekolah ia akan masuk ke kamarnya dan bekerja, sistem yang dipakai Jonas karya rancangan Brayen , bahkan desain logo karya ia juga yang melakukannya.
“Tapi Nia, bagaimana dia melakukan itu … maksudku bagaimana anak sekecil itu tertarik dengan pekerjaan berat ini dunia orang dewasa”
“Lu pasti berpikir gue yang memaksa kan?”
“Ya”
“Salah Will, Jonas sudah tertarik dan ia yang ingin melakukan semuanya, gue hanya memantau, buktinya Jonas Karya maju pesat kan?”
“Itu Benar, tapi bagaimana dia membagi waktu”
William sangat kaget mendengar penuturan Kania, ia berpikir orang yang menciptakan sistem server di Jonas Karya rancangan Kania, karena sangat canggih dan mudah dipergunakan. Ternyata yang memantau server komputer kantor selama ini adalah seorang bos cilik berusia sepuluh tahun, padahal yang direkrut untuk bekerja di Jonas Karya para sarjana dan orang-orang terbaik.
“Mana mungkin sarjana kalah sama anak SD umur sepuluh tahun, itu tidak mungkin ,” ujar William.
“Kamu lupa, anak gue genius William, dia bahkan menguasai banyak bahasa, pulang sekolah dia berada di depan laptop untuk memantau kantor”
“Astaga selama ini, kami bekerja di bawa pengawasan bocil,” ujar William tertawa.
“Ya, maka itu bicara baik sama pegawai kalau bocil yang satu ini, bukan sembarangan bocil, jadi layak jadi CEO”
“Bukannya kamu nanti dicap eksploitasi anak?”
“ Tidak , aku sudah minta pengacara untuk menyampaikan hal itu pada komisi perlindungan anak”
“Baiklah, jad, itu artinya Jonas akan jadi CEO termudah di negara ini”
“Ya, bisa jadi,” balas Kania.
Melihat kemampuan anak semata wayangnya, Kania akhirnya mempercayakan jabatan sebagai CEO pada Jonas, semua sudah dipertimbangkan jauh-jauh hari, Kania juga memberikan ujian yang sangat sulit dan putranya mampu menyelesaikan dengan baik. Setelah melihat dan mempelajari kemampuan, barulah Kania memutuskan kalau Jonas layak.
“Mungkin, akan menimbulkan satu kebimbangan di kantor Nia, kalau tau anak kecil yang jadi CEO Jonas Karya,” ujar William.