Identitas Tersembunyi Sang Istri

Betaria Sonata L raja
Chapter #51

Brayen Menang Banyak #51

Brayen Menang Banyak

Hari itu juga, Kania dan Brayen didampingi Jonathan abang sepupu Kania, mereka bertiga ke kantor polisi.

 

Jonathan membawa mereka ke ruangan seorang petinggi polisi teman Jonathan namanya Beny.

 

 

Setelah menjelaskan semuanya, Beny berjanji akan membantu menyelidiki.

 

“Tapi, apa di sana ada cctv?” tanya Beny menatap Brayen.

 

“Masalahnya, biasanya cctv jalan arah ke rumah kami ada, tiba-tiba saat kami ingin melihat, sudah tidak ada lagi”

 

“Karena itu Ben, kuat denganku kalau memang malam itu sudah direncanakan,” ujar Jonathan.

 

“Apa ada petunjuk yang lain, maksudnya apa tidak ada cctv di rumah”

 

“Tidak ada Pak, kami belum memasang,” ujar Kania, wajahnya tegang menatap serius pada polisi.

 

“Tenanglah Ito, nanti kita bantu jangan takut seperti itu, kita akan berusaha,” ujar Beny, ia menyadari kecemasan yang rasakan Kania.

 

“Kalau menyangkut soal anak, saya tidak bisa tenang Pak, kalau pelakunya belum ketahuan,” ujar Kania meremas jemari tangan.

 

“Tenanglah Dek, polisi pasti akan membantu, dia salah satu polisi terbaik di kota ini” Jonathan melirik Beny.

 

“Ya, tenangkan dirimu, kalau kamu sudah panik begitu, kasihan Jonas jadi ikut bingung,” tutur Brayen, ia menggenggam telapak tangan Kania dengan erat.

 

“Baiklah, aku akan berusaha,”ujar Kania dengan suara pelan.

 

Setelah membuat laporan ke polisi, Jonathan mengajak mereka berdua untuk duduk di salah satu restoran cepat saji tidak jauh dari kantor polisi.

 

“Kalian berdua masuk saja ke arisan marga Situmorang, kalau ada masalah seperti ini ada keluarga yang mendukung”

 

Kania merasa malu, karena semua keluarga pasti sudah tau tentang masa lalunya.

 

“Aku malu Bang”

 

“Malu apa … kamu ada suami, semua orang punya masa lalu, intinya, asal mau berubah lebih baik, aku dulu jauh lebih buruk bukan hanya buruk di masa lalu, aku sampah masyarakat , kamu tau itu kan ,” ujar Jonathan.

 

Apa yang dikatakan Jonathan kalau bicara masa lalu yang buruk, bapak dua anak itu yang lebih parah, pemakai jadi gembel jalanan sudah Jonathan rasakan, pada akhirnya karena cinta ia berubah, ia juga beruntung karena istrinya dr. Nettania wanita yang luar biasa.

 

“Aku kadang kalau bertemu sama keluarga, selalu tanya itu lagi, itu lagi malas bahas itu lagi, aku hanya ingin menatap ke depan Bang, bukan ke belakang”

 

“Itu tergantung bagaimana kamu menyikapinya Nia, kalau kamu sudah berdamai dengan masa lalu dan bisa melupakannya. Bagaimanapun orang mengungkit dan membicarakannya, pasti santai”

 

“Sayangnya, dengan ada keadaan seperti saat ini, aku jadinya belum bisa berdamai dengan masa lalu Bang, tidak sekarang mungkin nanti kalau semua sudah lebih tenang,” ujar Kania, ia menolak ikut arisan dari satu marganya .

 

Setiap orang itu berbeda-beda, bagi Jonathan dan istrinya berkumpul bersama keluarga hal yang menyenangkan karena bisa saling bertukar cerita. Tetapi bagi seorang Kania, jika berkumpul dengan semua keluarga ia tidak terlalu menyukainya, ia lebih suka bekerja di kamarnya dari pada mengumpul dan tertawa bersenang-senang. Tetapi, demi ibu mertuanya ia mau berubah, ia sudah membawa mama mertuanya ke perkumpulan salah satunya arisan Sitanggang, arisan dari marga ibu mertuanya Silaban, tujuannya agar ibu mertuanya tidak jenuh di rumah.

 

“Baiklah, mungkin bukan sekarang kalian ikut, setidaknya ikuti satu saja, dari marga suamimu dengan begitu kalian kuat , aku dengar orang tua Andre pejabat juga”

 

 

Lihat selengkapnya