Tidak ingin rumah tangganya terganggu, Brayen nekat menenui Winda, wanita itu baru saja pulang dari Singapura untuk melakukan perawatan disana. Ibu dan anak itu memang hobi melakukan perawatan yang mahal demi mendukung penampilan mereka, Winda selalu berpikir kalau ia tetap cantik Andre akan kembali padanya, ia tidak tau kalau cinta tidak bisa dipaksakan.
Brayen tahu ia akan pulang hari itu, di Bandara ia datang menemuinya.
“Apa yang kamu inginkan aku ingin bersaksi untuk melawan suamiku?”
“Tidak, aku hanya ingin memberitahukanmu, Andre ingin merebut hak asuh Jonas membawanya ke pengadilan, apa kamu tidak apa-apa?”
“Tidak apa-apa aku akan merawat anak itu seperti anakku sendiri”
“Sayangnya anakku tidak akan jatuh ke tangan orang lain, dia anakku harusnya Andre malu akan hal itu, kenapa dia tidak mengadopsi anak untuk kalian besarkan … aku tahu, kalau kamu tidak bisa menjadi seorang ibu, tapi apa itu salahmu? … tidak kan. Kamu melakukan itu karena prustasi melihat Andre bersama wanita lain,” ujar Brayen mulai memprokasi pikiran Winda.
“Apapun yang ingin kamu katakan, aku tidak akan menghianati suamiku”
“Oh, aku dengar maminya Andre ingin menjodohkan Andre dengan anak temannya maminya dan Adre berjuang keluar dari penjara untuk bisa menikah. Lalu bagai mana dengan kamu, apa kamu baik-baik saja? Kalau Andre menikah dengan wanita pilihan orang tuanya?”
Pertahanan Winda mulai goyah, ia paling benci kalau ada wanita lain di dalam hidup Andre.
“Kamu melakukan itu agar aku bersakksi untuk Adre”
“Tidak, aku hanya kasihan sama kamu … akan aku pastikan kalau anakku tidak akan jatuh ke tangan Andre, saat semua itu terjadi orang akan bertanya. Kenapa dia merebut anak orang lain, apa istrinya tidak bisa melahirkan anak? Yakinlah semua orang akan mencari tahu tentang dirimu, mungkin mereka akan mengungkit masa lalumu, lalu akan terungkap berapa kali kamu melakukan aborsi saat kuliah dulu, aku tahu semuanya, aku juga tahu lelaki yang menghamilimu"
Winda pucat saat Brayen ternyata mengetahui semua rahasianya di masa lalu.
“Lalu … kamu mau apa darikku?”
“Aku tidak ingin merusak mental anakku dan tidak ingin Kania mengingat masa lalu yang menyakitkan itu, aku akan melakukan apapun untuk mereka”
‘Betapa beruntungnya Kania karena ada orang yang mau berkorban untuknya, sedangkan aku … tidak pernh mendapatkan cinta yang tulus dari siapapun’ ucap Winda dalam hati.
“Apa kamu masih mencintaiKania seperti dulu?” tanya Winda.
“Kamu juga, tidak ingin kan kalau Jonas diangkat jadi anak Andre?”
“Aku sudah berjanji akan membantunya”
“Winda … kamu masih muda dan cantik, bahkan kamu idola banyak pria, terutama di kantor, kenapa kamu bertahan puluhan tahun dengan orang yang jelas-jelas tidak cinta dengan kamu”