Dalam kamar hotel, winda tertawa sendiri seperti orang gila, ia melihat hasil rekaman saat menyadari dirinya kelakuan hal gila dengan bapk mertua, ia tertawa, lalu tiba -tiba menangis. Tidak lama kemudian ia berdiri dengan yakin tatapan tegas.
“Kalianlah yang menjadikan aku seperti ini, aku hanya butu dicintai dan disayangi. Dari sejak kecil aku tidak pernah mendapat kasih sayang, mami kawin cerai, kawin cerai sama lelaki kaya, bahkan suami orang pun dulu dia nikahi, aku yang selalu jadi korban di teriaki orang . dikatai anak perusak rumah tangga orang lain. Mami harusnya kamu mendukungku bukan malah menusukku dari belakang,” ujar Winda. Ia semakin marah sama maminya saat bayangan masa lalu melinta di benaknya.
Ia memesan wine satu botol di layanan hotel dan minum sampai mabuk, lalu ia menelepon maminya dalam keadaan mabuk.
“Halo Winda kamu sudah pulang? Aku sudah bilang jangan pulang dulu,” ujar Rosa marah.
“Mami …”
“Apa!?”
“Kenapa aku tidak bisa bahagia … apa hidupku sudah dikutuk?
“Kamu ngomong apa sih! Kamu lagi mabuk ya … dengar ya jangan sampai kamu pakai kartu kredit mami lagi,” ujar Rosa, bukanya bertanya bagaimana kabar anaknya , ia malah marah-marah dan memaki Winda. Mendengar hal itu Winda semakin merasa depresi
“Mami saat kamu bunting di luar nikah harusnya kamu buang aku saja, dari pada seperti ini … aku hidup sengsara, jadi sampah”
“Kamu berhenti mengoceh dan membuat ulah , kamu pulang saja “
“Mami kenapa menghianatiku”
“Kamu bicara apa?
“Kamu selingkuh dengan bapak mertuaku, kamu tidur dengannya, ibu macam apa kamu ini … kamu tidur dengan mertua putrimu sendiri!”
Rosa kaget saat Winda tahu tentang hubungannya denga ayah Andre, “bagaimana kamu mengetahuinya?” tanya Rosa .
“Itu tidak penting, apa kamu menikmati tubuhnya atau menikmati uangnya?” tanya Winda .
“Winda nanti kita bertemu, nanti mami jelaskan sama kamu”
“Tidak ada perlu dijelaskan, sudah terlambat”
“Apa maksudnya terlambat …?”tanya Rosa di ujung telepon.
“Aku juga ingin seperti mami ha, ha, kita sama”
“Winda … dengar aku dulu, halo … halo Winda!”
Tidak ada jawaban karena mabuk, Winda tepar dan tertidur, malam itu, nasip Iyos masih selamat , karena Winda tidak membongkar perselingkuhan mereka.