Brayen akhirnya tidak bisa berkutik saat Kania memberinya peringatan. Ia meminta maaf dan mengakui kesalahannya.
Hari sebelumnya Brayen bertemu seorang wanita di salah satu cafe, dan kebetulan Kania dan William sedang bertemu klien di sana.
“Sebenarnya aku sudah menunggu abang untuk bicara, tapi kamu tidak mau terus terang.”
“Baiklah, aku memang menemuinya.”
“Bagiku tidak masalah Bang kamu menemui wanita manapun, tapi jangan sampai daddy dan Daren tahu, apa kata mereka kalau tau kamu menemui wanita lain saat mereka membahas pesta adat untuk kita. Jadi, kenapa aku marah …? alasannya itu, abang cobalah berpikir lagi.”
“Aku menemuinya, hanya ingin mengembalikan barang yang dia minta, hanya itu,” ujar Brayen.
***
Jonas membuktikan dirinya kalau ia anak yang bisa jadi kebanggaan keluarga, Jonas sudah beberapa kali memenangkan kompetisi matematika antar sekolah dasar di seluruh indonesia dan selalu memenangkan. Adelia, Adelio dan Jonas selalu bersaing di kelas untuk menjadi juara.
Tetapi kali ini sangat berbeda, Jonas terpilih dalam salah satu program anak-anak genius yang di siarkan secara langsung oleh salah satu program stasiun Televisi. Kania awalnya kaget saat Jonas ikut dalam acara tersebut. Namun, guru Jonas menyakinkan kalau ia bisa ikut sudah mengikuti beberapa tahap seleksi ketat dan sudah beberapa kali ikut tes.
“Percayalah Bu, kami memilih Jonas sebab sudah tahu kemampuan Jonas, sebagai wali kelasnya dan guru pembinanya aku tahu kemampuannya.”
“Apa Jonas akan bertanding dengan orang yang umurnya diatasnya?” Tanya Brayen, ia juga ikut dipanggil ke sekolah sebagai orang tua Jonas.
“Ya Pak, kami sudah melakukan tes dan Jonas mampu menyelesaikannya dengan waktu yang sangat cepat.”
“Baiklah, kami akan mengikuti kegiatan yang di lakukan Bu guru,” ucap Brayen sopan.
Menjadi anak kebanggaan untuk Kania, saat Kania bekerja, ia mendapat telepon dari kepala sekolahnya, kalau putranya menjuarai pertandingan lagi, kali ini Jonas menjuarai pertandingan matematika antara negara, dan Jonas mengalahkan peserta dari berbagai negara dan final besok.
Sebagai seorang Ibu Kania merasa bangga sekaligus terharu, guru Jonas mengundang keluarga untuk menyaksikan pertandingan anak mereka.
“Mama bangga sama kamu Nak,” ujar Kania saat mereka ada di rumah.