Pesta pun usai, kini pandangan mereka juga sudah berubah pada Brayen, anak yang dulu yang mereka kenal hanya seorang anak kampung, hanya bekerja sebagai babu di rumah bapa uda (paman) dan Bibinya, kini hidupnya berubah.
“Pak apa kita mau pulang sekarang?” tanya Boni supir pribadi di rumah Brayen.
Brayen akhirnya mempekerjakan seorang supir di rumah untuk mengantar Jonas ke sekolah dan untuk mengantar Bu Lisda jika ingin kontrol ke dokter atau untuk membawa mereka jalan-jalan ke mall, karena ia sadar Kania dan dirinya orang yang sangat sibuk.
“Bantu ibu saja masuk ke ke mobil Bon.” Boni berlari ke arah Bu Lisda membantu wanita itu turun dari panggung.
Sementara Jonas memeluk dan bersembunyi di belakang kaki Brayen saat orang-orang bergantian minta foto dengannya.
“Foto dong kita, kami juga Boru Sinaga loh sama seperti kamu, tidak sangka, anak tampan yang kemarin kami lihat di TV ternyata anak si Brayen,” ujar namboru (bibi) si Brayen .
“Sana Bang, foto dulu sama bou, sama , opung,” bujuk Brayen .
Saat Brayen yang minta ia baru mau, dalam tamu undangan itu ada juga Jonathan sepupu Kania dan ternyata adik Lina cowok satu lagi, kerja kerja di Naima Karya milik Jonathan.
“Lae belum pulang?” Tanya Jonathan menghampiri Brayen dan Jonas.
“Eh … ito juga diundang?” Kania berdiri diantara mereka.
Benar kata Kania, Brayen tidak perlu mengumbar ke pada keluarga kalau ia sudah kaya dan sukses, tanpa dipamerkan pun akhirnya keluarga tahu kalau Brayen sudah sudah sukses, tamu yang datang ke pesta Joni itu banyak yang mengenal Brayen, padahal malam sebelum pesta lelaki itu kembali membentak dan memaki Brayen , kini mata keluarga menatap dengan tatapan yang berbeda.
Mama Lina hanya diam dan malu sendiri, padahal malam itu saat rapat keluarga sebelum pesta ia ,sempat bilang kalau yang datang ke pesta itu orang-orang penting dan pejabat.
Ternyata semua pejabat dan pengusaha yang ia undang ke pesta malah mengenal Brayen ketimbang mereka .
Saat lagi berdiri saling menyapa tiba-tiba Lina datang.
“Pak … Jonathan kenal abang Brayen?”
Jonathan tertawa, “dia lae ku, istrinya itoku.”
“Ha? Jadi istrinya bang Brayen adiknya si Bos?”
“Ya,” jawab Jonathan.
“Direktur Lonax yang baru … ya lae ini,” ujar Jonathan.