Brayen melakukan pekerjaan yang baik, saat Kania peduli dengan Mama mertuanya, Brayen melakukan hal sebaliknya, ia perlu dan perhatian sama bapak mertuanya.
Hari itu ia cuti dari kantor akan menemani Sudung untuk melakukan kontrol ke kesehatan ke Singapura.
“Apa istrimu yang meminta datang menemaniku?” Tanya Sudung saat Brayen memutuskan ikut menemani bapak mertuanya ke Singapura.
“Ya Pak, Kania khawatir sama bapak juga,” ujar Brayen, padahal Kania tidak meminta Brayen menemani bapak mertuanya, itu inisiatif sendiri.
“Aku berharap istrimu bisa memaafkanku,” lirih lelaki itu dengan sedih.
“Dia pasti akan memaafkan Pak, kalian berdua harus bicara bertiga dengan lae Daren”
“Kania itu orangnya keras Brayen, apa kamu tahu itu?”
“Ya, aku tahu Pak”
“Lalu bagaimana kamu bisa meluluhkan hatinya?”
“Belum sepenuhnya Pak, aku masih tahap seleksi katanya, tapi setidaknya dia memberiku kesempatan, aku akan bekerja keras,”tutur Brayen.
“Kania masih marah padaku karena aku masih mempertahankan wanita itu, aku tidak bisa menceraikannya, karena aku sudah perjanjian dengannya, kalau aku melakukannya, surat-surat yang dia curi ada di tanganku hari itu juga aku menceraikan wanita itu”
Brayen merekam semuanya dan mengirim ke Kania, “Bapak harus sehat, biar bisa jelaskan semuanya sama Kania,” ujar Brayen.
“Aku merasa tidak punya semangat hidup Brayen, karena istrimu tidak memperbolehkan aku bertemu dengan cucuku,” ujar lelaki itu, ia berbaring lemah di tempat tidur rumah sakit.
“Aku akan berusaha untuk membujuk Kania Pak, maka itu tetaplah sehat,” ujar Brayen, bagi Brayen bapak mertuanya sudah bapak kandung karena selama sepuluh tahun Sudung selalu bersamanya dan selalu mengajak Brayen kemanapun dia pergi, sementara Kania ibu mertuanya sudah seperti ibu kandung karena menyayanginya dengan tulus.
Saat bapa mertuanya sedang tidur, Brayen menelepon Kania ia memintanya datang bersama Jonas, agar Sudung semangat saat menjalani pengobatan, Kania awalnya sangat menolak .
“Dek kamu yang bilang kalau umur seseorang kita tidak tau sampai kapan, kalau kalian datang bapak akan senang dan dia akan semangat menjalani perawatan,” ujar Brayen.