Identitas Tersembunyi Sang Istri

Betaria Sonata L raja
Chapter #94

Banyak Orang yang Mengaku Keluarga #94

Dalam acara show tersebut awalnya hanya Nur yang jadi bintang tamunya dan Kania sebagai pendamping, ternyata semua berubah, bukan hanya Bonar, Kania, Jonas, Nur yang diundang ke depan, ternyata mereka penasaran dengan sosok ibu yang melahirkan anak yang berkebutuhan khusus tersebut, wanita yang tegar dan tabah dalam menaungi gelombang kehidupan yang sulit selama ini.

 

“Apakah mama masih sehat?” tanya host.

 

“Mama masih sehat, ada duduk di sana,” ujar Kania, ia menunjuk ke arah bangku penonton di mana ia duduk bersama Rati dan Bony sebagai penonton.

 

“Maaf Kak, maksud saya mama yang melahirkan Kak Nur, bukan mama Kak Kania,” ujar host.

 


 

Kania tertawa, “maaf karena hubunganku sama ibu mertuaku sangat dekat, aku memanggilnya mama juga, karena, mamaku juga sudah meninggal,” ujar Kania tertawa malu.

 

“Oh, maafkan saya,” ujar host pria itu, mengatupkan kedua telapak tangannya untuk meminta maaf, karena merasa bersalah.

 

“Tidak apa - apa, mama yang melahirkan ku pulang ke penciptanya. jadi, mamaku yang sekarang hanya ibu mertuaku,” ujar Kania santai.

 

“Baiklah … aku senang bicara dengan kakak, kamu itu smart dan godloking,” ujar pria itu memuji Kania, “ boleh dong mamanya datang ke sini,” ujarnya lagi, di bantu seorang pria berseragam kru televisi. Bu Lisda turun dari bangku penonton.

 

“Maaa … ama.” Nur kembali bertindak seperti anak-anak, ia berlari ke arah penonton dan membantu mamanya duduk dengan mereka.

 

“Ibu, apa rahasianya punya hati yang sabar seperti ibu, aku dengar ibu tidak pernah meninggalkan Nur, kemanapun ibu pergi akan selalu membawa kakak Nur … katanya pernah ingin membawa Nur ke rumah saki khusus dan ibu tidak mau, apa alasannya?”

 

“Seorang ibu tidak akan mau dijauhkan sama anak-anaknya, aku mencintainya dengan segala kekurangannya, aku mencintainya karena dia anak yang aku lahirkan, hanya seorang ibulah yang mencintai seorang anak dengan tulus dengan segala kekurangannya,” ujar Bu Lisda. Bonar hanya diam, karena di masa lalu ia pernah meninggalkan keluarganya, tetapi kali ini, ia akan selalu ada untuk mereka.

 

“Apa pesan ibu untuk ibu yang memiliki Anak berkebutuhan khusus seperti kak Nur.”

 

“Cintai mereka dengan sepenuh hati, karena itu cara Tuhan menyediakan ladang pahala atau berkat untuk orang tua yang memiliki anak istimewa,” ujar Bu Lisda, kata- kata motifasi dari Bu Lisda membuat penonton di studio

 

Saat sedang bincang- bincang Nur, mulai gelisah, ia mulai mengoyang- goyangkan tubuhnya kanan kiri, itu artinya, ia sudah mulai merasa tidak nyaman.

 

Kania buru- buru mengambil tas berisi eskrim stoberi dalam box dari belakang studio, lalu Jonas memberikan ponsel dan membiarkan Nur menonton tontonan anak-anak, menempelkan headset ke kuping wanita itu, dengan begitulah ke adaan aman, kalau terus dipaksakan , dia akan berjalan mondar mandir dan memegang semua barang. Tapi lagi- lagi Jonas mampu menenangkannya, apa yang di lakukan bocah lelaki itu menyita perhatian mereka semua anak yang mandiri dan pintar.

Lihat selengkapnya