Identitas Tersembunyi Sang Istri

Betaria Sonata L raja
Chapter #96

Pindah Rumah #96

Masih di Bali.

 

Kania dan keluarganya masih menikmati liburan di sana membuang semua beban pikiran, menikmati keindahan pantai Bali dan tempat wisata .

 

“Harusnya rumah kita seperti ini Ma, di pinggir pantai, pasti bou dapat inspirasi banyak,” ujar Jonas.

 

“Iaaa auuut, au sua.”

 

(Ya laut, aku suka,” ujar Nur merentangkan tangannya dan menikmati angin pantai.

 

“Nanti kita akan beli satu Villa di sini mau gak Ma.” Brayen melirik Kania.

 

“Gak usa beli Pah, kalau kita liburan ke sini, tinggal bilang sama ito Jonathan,” ujar Kania terkekeh.

 

“Benar juga, kalu ada yang gratis kenapa harus beli,” timbal Brayen ikut tertawa.

 

Saat lagi duduk bersantai, Brayen mengungkapkan tentang pembatalan pesta mereka sama Bu Lisda, awalnya wanita itu kaget, karena mereka sudah merencakan dengan matang -matang, hanya tinggal sebar udangan yang belum.

 

“Bukannya kalian bilang sudah DP gedung?” tanya Bu Lisda menatap mereka berdua dengan tatapan serius .

 

“Sudah, tidak apa - apa, biarkan saja, Aku sudah meminta sekretarisku untuk mengurus semuanya,” ujar Brayen.

 

“Bapak Jonas, sayang uang kalian Mang. Mama sudah merasakan bagaimana susahnya mencari uang.”

 

“Ini bukan masalah membuang uang Mak, setelah kami pikirkan pesta di kampung akan lebih berkesan, nanti tulang-”

 

“Maksudnya pestanya di kampung kita?” potong wanita itu bersemangat.

 

“I-iya,” jawab Brayen kaget dengan reaksi Bu Lisda, tadinya mereka pikir Bu Lisda tidak sejutu, ternyata ia  yang paling bersemangat.

 

“Mama senang?” tanya Kania tertawa.

 

“Senanglah Nang, mama bisa tunjukin pada orang sekampung kalau anak -anak dan menantu saya sudah berhasil, jadi mereka yang suka omongin kamu dulu pasti jadi malu,” ucap wanita tertawa ceria.

 

“Astaga Ma, kenapa tidak memberi usul waktu itu sama kami, kalau mama ingin kita pesta di kampung,” ujar Kania sedih ia memeluk ibu mertuanya.

 

“Kalian bersatu saja, mama sudah senang Nak, tidak ingin minta muluk-muluk.”

 

“Itu artinya kita pulang ke kekampung Pak?” Tanya Jonas, ia bersemangat saat mendengar kata pulang kampung.

 

“Ya kita akan pesta di kampung Bapak akan urus dulu semuanya baru kita Pulkam,” tuturnya lagi.

Lihat selengkapnya