Luna Sasmitha dan Sani sepupu, ayah ibu Luna sudah meninggal sejak ia masih kecil, jadi pamannya ayah Sani mengangkatnya jadi anak, ia diperlakukan sangat baik oleh kedua orang tuanya, bahkan diperlakukan sama sama anak kandung mereka.
Baik anak-anaknya juga baik padanya. Luna juga mendapatkan pendidikan yang sama sama seperti adik dan kakaknya, mereka akrab kakak adik.
Sani terlibat dalam kematian mamanya karena diancam Iyos.
Makanya saat orang tua itu tahu kalau Sani terlibat dalam Kematian Luna, kedua orang tua itu langsung shock, Ibu mereka menangis meraung-raung
“Maafkan aku Yah, aku salah,” ujar Sani berlutut di lantai.
“Bagaimana kamu melakukannya?” tanya lelaki tua itu memegang dadanya, semua anak- anaknya memegangnya.
“Aku diancam sama lelaki jahat itu,” ujarnya menangis.
“Apa sebenarnya yang terjadi di kantor, kenapa obat pernapasan mommy tidak ada. Apa kalian membuangnya?” tanya Kania.
“Aku yang membawa kakak ke rumah sakit Kania,” ucapnya membela diri.
**
Tiga belas tahun yang lalu di Lonax.
Luna Samitha memeriksa data keuangan perusahaan dan ia menemukan banyak kecurangan. Rosa saat itu menjabat direktur perusahaan dan Iyos salah satu pemegang saham. Saat menemukan kecurangan ia bertanya pada Iyos dan Rosa, terjadi pertengkaran hebat.
“Apa kalian berdua merencanakan sesuatu?” tanya Luna saat itu.
“Kami hanya ingin perusahaan ini maju,” jawab Iyos.
“Perusahaan ini saya dan suami saya yang membangunya dari nol, jadi kami yang tahu yang terbaik untuk perusahaan ini, Pak Iyos tinggal memberi kami masukan dan pendapat kami akan mempertimbangkannya. Bukannya langsung mengubah peraturan seperti ini, lalu membelanjakan uang perusahaan,” ujar Luna marah.
Mommynya Kania itu marah pada Rosa yang membuang anggaran perusahaan, ia mengancam akan melaporkan pada Sudung yang saat itu lagi di luar kota. Takut perbuatan mereka ketahuan, iyos merebut buku dari tangan Luna, tiba-tiba Rosa mendorong kuat hingga tubuhnya terbentur tembok dan ia terjatuh asmanya kambuh. Lalu ingin mengambil alat pernapasan, Rosa malah membuangnya keluar, ia ditinggalkan tergeletak di ruangannya.
Sani kebetulan datang ke ruangan sang kakak melihatnya terkapar, wanita itu menolong dan membawanya ke rumah sakit, ternyata Iyos dan Rosa mengikuti sampai ke rumah sakit, itulah yang sebenarnya terjadi.
*