Identitas Tersembunyi Sang Istri

Betaria Sonata L raja
Chapter #111

Keluarga Mata Duittan #111

Tidak ingin disalahkan dan dipojok terus menerus, akhirnya Brayen meminta bapa udanya untuk mengurus acara yang akan diadakan keluarga Brayen, minggu yang lalu keluarga Brayen sudah datang ke rumah Kania membawa mamanya untuk memperkenalkan pada keluarga Kania, secara adat.

 

Rencananya hari Minggu, gantian keluarga dari Kania yang akan datang ke rumah keluarga Brayen, tadinya Brayen akan mengadakan semuanya di rumahnya, karena Bu Lisda tinggal di rumah mereka, ia tinggal mengundang keluarga terdekat. Namun, karena keluarga bapa udanya selalu berkoar-koar menyebutkan Brayen dan Bu Lisda tidak menghormati keluarga dari almarhum bapak Brayen, akhirnya ia dan mamanya meminta bapa udanya, bapa Lina yang mengurus acara tersebut, mereka ingin tahu apa omongannya itu benar, mereka ingin tahu apa mama Lina bisa sejalan dengan istrinya.

 

“Aku tahu mereka sudah pasti bertengkar di rumah,” ucap Bu Lisda.

 

“Ya itu sudah pasti,” sahut Brayen, ia tahu karakter mama Lina seperti apa, wanita yang perhitungan soal uang, ia tidak mau rugi dan tidak mau mengeluarkan uang untuk keluarga, apa lagi dari keluarga sang suami.

 

Mama Lina berkerja sebagai rentenir, jadi, apapun yang mengenai uang ia selalu perhitungan .

 

“Kenapa bertengkar?” tanya Kania.

 

“Karena bapa uda setuju dengan permintaanku.” Brayen tertawa kecil

 

“Loh, apa masalahnya kan keluarga,” ucap Kania.

 

“Dia hanya banyak omong saja Dek, tapi nyatanya dia tidak pernah menganggap kita keluarga, kalau tidak ada uang tidak ada namanya keluarga. Aku sangat iri melihat keluarga Lae jonathan, mereka selalu saling support dan saling membantu,” ucap Brayen, ia memuji keluarga Jonathan.

 

Keluarga Jonathan sepupu Kania, memang keluarga panutan, karena saling membantu.

 

“Semua keluarga itu tidak ada yang sempurna Pah, keluarga Bang Jothan dulu mengalami masa-masa sulit juga, Jonathan dulu pemakai narkoba, bahkan sempat jadi gembel jalanan dan mamak tua itu sampai stroke nyaris depresi, tapi mereka sekarang jadi keluarga yang penuh dengan berkat, karena sering menolong,” ucap Kania.

 

“Memang semakin kita sering menolong orang yang membutuhkan, berkat atau pahala akan semakin banyak kita terima, bahkan dua kali lipat dari yang kita berikan ke orang,” ucap Bu Lisda, wanita itu selalu mengajari anak dan cucunya untuk selalu menolong orang yang membutuhkan.

 

Brayen sangat iri dengan keluarga sepupu Kania yang bernama Jonathan,,

 

“Papah tidak tahu kalau rumah tangga Jonathan dan Netta juga tidak luput dari terjangan badai di masa lalu, Jonathan dulu dipaksa menikah dengan sepupunya yang baru tamat sekolah, Jonathan dulu juga sempat terpuruk dan hancur karena kesalahannya sendiri, dia setuju menikah dengan sepupunya yang penting ia tidak dicoret dari pewaris harta orang tuanya, setelah menikah, ternyata, ia masih menjalin hubungan dengan dengan kekasihnya.”

 

Lihat selengkapnya