Identitas Tersembunyi Sang Istri

Betaria Sonata L raja
Chapter #118

Sebuah Kebenaran #118

 

Dalam ruangan gelap itu , terlihat seorang pria berkulit putih di ikat dalam dalam kursi dengan mulut di lakban dan tangan di ikat ke belakang.

 

Tidak lama kemudian Sudung datang dengan dua orang pria, lelaki paruh baya itu menatap Andre dengan tatapan dingin penuh makna.Melihat lelaki itu dari bawah sampai ke atas kepala, sementara preman yang diminta menangkap Andre sudah siap sedia menerima perintah.

 

“Perintahkan kami untuk menghabisi pria ini, Pak.”

 

“Tunggu, saya berpikir dulu apa yang seharusnya aku lakukan pada lelaki ini.” Sudung menarik lakban dari mulut Andre.

 

“Om, lepaskan aku!”

 

“Andre kenapa kamu jadi pengecut seperti ini, dulu kamu anak lelaki yang kuat, pekerja keras. Aku kasihan sama kamu, tadinya aku ingin meminta mereka langsung melenyapkan mu tanpa jejak, karena kemarahanku atas apa yang kamu lakukan pada Kania kemarin. Kalau saja kemarin terjadi hal buruk pada Kania, aku akan memisahkan leher dan badanmu. Tapi melihat tangisan Susan tadi, hatiku sedih, aku tidak tega melihatnya.”

 

“Ini tidak ada hubungan dengan mami Om, ini antara aku dan anakku.”

 

“Apa kamu tahu apa yang dikatakan mami kamu tadi … ini dengarkan.” Sudung menunjukkan rekaman suara Susan saat menangis, karena sedih sebab dirinya, wanita itu juga mengaku sakit keras pada Sudung dan ia ingin melihat anaknya berumhtangga sebelum ia mati. Karena hal itulah Sudung menahan amarahnya dan memilih bicara dengan Andre, ia ingin tahu apa motif Andre mengusik rumah tangga Kania dan Brayen.

 

“Mami tidak salah jangan bawa-bawa dia,” ujar Andre dengan wajah memerah, ia berpikir kalau Sudung mengancamnya menggunakan maminya.

 

“Jangan salah paham Andre, aku tidak sejahat papimu, dengan mudahnya membunuh istriku, aku tidak suka menyakiti hati orang lain apalagi wanita, tadi aku datang ke kantor polisi untuk bertemu papimu, aku hanya ingin melihat keadaanya. Aku sedih melihatnya kurus tidak berdaya seperti itu. Tapi, aku belum bisa memaafkannya atas apa yang di lakukan pada mamanya Kania.

 

Tapi aku tidak akan membalas kejahatan dengan kejahatan juga. Tadi mamimu juga datang ke sana menemui mantan suaminya, apa kamu tau … ibumu wanita yang sangat baik, saat dia datang menemui mantan suaminya dia membawa makanan kesukaan lelaki jahat itu, sekalipun dia sudah di sakiti berkali-kali. Dia memohon pada papimu untuk melepaskan mu, dia ingin kamu menikah dan memiliki rumah tangga yang bahagia.”

 

“Aku hanya ingi memperjuangkan anakku Om, Jonas anakku.”

 

“Andre, aku tidak ingin kamu sakit hati ataupun tersakiti, kamu hanya korban dari ambisi ayahmu. Aku tahu, kamu orang yang baik, carilah kebahagiaanmu sendiri, Jonas sudah remaja, dia sudah mengerti kebenaran, dia juga tahu siapa keluarganya.”

 

“Kenapa harus Brayen? aku dan Kania yang seharusnya yang jadi pasangan, bukan lelaki gembel itu.”

 

Lihat selengkapnya