Identitas Tersembunyi Sang Istri

Betaria Sonata L raja
Chapter #123

Seperti Ratu Saat Hamil #123

Seperti Ratu Saat Hamil

 

 

Sehari sebelum pulang ke kampung.

 

Saat hamil wanita akan hidup sebagai ratu untuk suami dan keluarganya, itu benar adanya. Untuk sebagian wanita jika ia menikah dengan pasangan yang tepat. Hal itulah yang dialami Kania, ia sangat dimanja dan di sayang semua keluarganya. Brayen, Jonas begitu perhatian padanya, baik Pak Sudung dan Daren sangat perhatian dengan Kania, jika ia datang ke rumah atau kedua lelaki itu datang berkunjung ke rumah mereka. Kania seakan-akan punya empat bodyguard yang bergantian mengawasinya

 

perhatian semua lelaki itu, membuat Kania sampai pusing karena setiap gerakan nya diawasi empat pria.

 

Sebelum mereka pulang ke kampung Kania mengunjungi rumah orang tuanya.

 

“Kakak jangan duduk di situ nanti jatuh,” ucap Daren saat Kania duduk si sandaran sofa.

 

“Baiklah Pak Bos,” jawab Kania memutar bola matanya dengan jegah, dari tadi hidupnya tidak tenang karena semua lelaki itu melarangnya melakukan banyak hal misalkan:

 

‘Jangan makan pedas nanti anaknya kepedasan

 

Lalu; jangan berdiri lama-lama nanti anaknya capek.

 

“Kakak jangan berdiri lama-lama kasihan ponakkanku capek.” ujar Daren lagi.

 

“Daren, kakak itu sudah pernah hamil, jadi, sudah berpengalaman , stop banyak aturan,” ucap Kania.

 

“Itu sudah sepuluh tahun lebih kakak pasti sudah lupa, jadi …. sebagai adik lelaki yang baik aku harus tetap mengawasimu,” ucap Daren.

 

“Kamu kapan punya pacar?”

 

“Sudah ada kok kak tenang, setelah kakak selesai pesta baru aku,” katanya lagi.

 

Antara Kania dan Daren memiliki sikap yang bertolak belakang, Kania tipe orang yang teliti dalam mengambil tindakan, Daren justru kebalikannya. Ia orang yang mudah mengambil keputusan dan relatif asal, karena melihat sikap Daren yang masih labil, makanya Sudung melepaskan tanggung jawab sebagai wakil direktur.

 

“Kamu kapan dewasanya sih?” tanya Kania sewot melihat tingkah sang adik. Di saat perdebatan kecil dengan adik laki-lakinya Brayen hanya tersenyum melihat keduanya berdebat kecil.

 

Tidak berapa lama bapa Kania datang membawa potongan buah dalam piring.

 

“Sembari duduk santai ini makan buah,” ucap lelaki itu saat Kania memainkan ponsel miliknya Sudung datang membawa piring berisi potongan buah segar

 

‘Ah daddy lagi.”

Lihat selengkapnya