Pesta adat Brayen dan Kania berlangsung besok pagi, maka malam itu ia meminta dibuat acara untuk acara naposo ( naposo> muda mudi yang belum menikah) dan acara untuk parhobas ( Parhobas> orang-orang yang akan membantu untuk acara pesta)
Suasana sudah sangat meriah Brayen menjadikan moment pesta mereka untuk berkumpul dengan teman-teman lama dan kumpul dengan semua tetangga, maka diadakanlah acara makan- makan, acara untuk parhobas dan naposo, Brayen dan Kania membagi-bagi amplop untuk par parhobas wanita dan laki-laki, mendapat upah parhobas atau disebut uang rokok mereka semakin bersemangat.
Baru kali ini ada pesta di kampung mereka semewah pesta yang di lakukan Brayen. Ia juga mengundang semua satu kampungnya untuk makan malam.
Apa yang di lakukan Brayen dan Kania malam itu sampai juga ke Jakarta karena beberapa pemuda dari kampung Brayen siaran langsung di sosial media.
“Baru kali ini Puang ada anak kampung kami, bikin pesta meriah di sini, ini kayak pesta rakyat, bukan pesta adat lagi,” ujar Irpan tertawa dalam siaran langsung di akun facebooknya, dia salah satu tetangga Brayen dan teman Brayen saat merantau dulu di Jakarta, Irpan merantau di Medan tapi Brayen membayar ongkos beberapa temannya untuk pulang kampung.
“Aku dapat uang saku Oiii …,” ucap rekan yang lain, memamerkan isi amplop yang dibagi-bagikan Brayen dan Kania.
“Mama aku dapat sembako juga,” ujar anak muda di sebelahnya juga, layaknya pesta di kampung mereka disuguhi minum bir dan tuak bernyanyi sembari memetik, pesta malam yang meriah itulah yang tergambar.
Akun sosial Irpan di banjiri komentar dari banyak orang, apalagi ia juga menyorot wajah Nur dan Jonas, ternyata Irpan berteman dengan Lina sepupunya Brayen dan mereka melihat betapa meriahnya pesta Brayen malam itu.
“Pesta siapa Pan?” tanya Lina memastikan, karena rumah yang diperlihatkan Irpan rumah mewah berlantai satu, bukan rumah panggung reyot lagi.
“Ini … pesta itomu si Brayen, masa kalian tidakk tau?” balas Irpan saat siaran langsung.
Pertanyaan Lina di media sosial ternyata jadi boomerang pada keluarga Lina.
“Kalau aku jadi Brayen aku tidak undang mereka, kan mama dia yang bilang di facebook kalau anak Brayen anak haram, masa keluarga begitu,” ucap salah satu kampung Brayen.
“Ya, namborunya Brayen lagi, masa bilang kalau keluarga Brayen keturunan gila, gila dari keturunan dari mamanya jahat bangat mulutnya,” tulis komentar dari akun lain.