“Hai Rilla! Sudah lama kita tidak bertemu, mungkin kau lupa. Perkenalkan kembali, aku Batari.”
Rilla terkejut hingga tidak bisa berkata-kata lagi. Di depannya ada seorang wanita cantik yang keluar dari pohon dan melayang di atas kolam. Ini merupakan hal yang sudah berada di luar nalar Rilla. Rilla bahkan tidak sadar jika ia sudah berjalan mundur beberapa langkah karena sebenarnya merasa cukup takut dengan apa yang ada di hadapannya.
Batari kemudian turun dan berdiri di samping Rilla.
“Sepertinya kamu sangat terkejut Rilla,” ucap Batari sambil tersenyum kecil.
Rilla tiba-tiba berteriak, berusaha menyadarkan dirinya.
“Arrghhh!!! Ga mungkin, ga mungkin. Hahahaha! Ga mungkin ada cewe melayang begitu astagaaa. Gue pasti mimpi lagi inii,” ujarnya sambil menampar-nampar pipinya sendiri. Tetapi, berapa kali pun ia menampar pipinya, wanita cantik tadi tetap ada berdiri di depannya.
“Cewenya ga ilang.... Hantuu!!???” teriak Rilla histeris.
Rilla berlari dengan kencang menuju pintu belakang rumah. Tetapi, ia tiba-tiba diam dan berhenti berlari. Ia menoleh ke belakang dan melihat ke arah pohon tadi. Tidak ada siapa-siapa di sana. Rilla kebingungan. Dan saat berbalik lagi, Batari sudah berdiri di depannya. Rilla terkejut setengah mati melihat Batari. Batari hanya tersenyum melihat Rilla yang ketakutan.
“Ekspresi kamu beda 180 derajat dari Runa ya. Dulu Runa sangat tenang saat pertama kali bertemu dengan ku,” ucap Batari seraya tersenyum.
Rilla mencoba mengatur nafasnya untuk menenangkan diri.
“Ba ... Ba ... Batari??” tanya Rilla sambil terbata-bata.
“Iyaaa! Aku Batari Rilla!” ujar Batari sambil tersenyum lebar.