Blurb
Hidup dalam lingkungan keluarga yang kuno, alias selalu mengukur segala sesuatu dari jenis kelamin masing-masing individu tidaklah mudah. Anin saksinya.
Setelah gagal sarjana karena dianggap perempuan seharusnya tetap di rumah saja, Anin memutuskan merantau karena usianya sudah dianggap sangat mengkhawatirkan.
22 tahun. Seharusnya hal itu bukan masalah. Banyak perempuan di luar sana masih melajang bahkan ketika sudah memasuki kepala tiga. Namun hal itu sepertinya tidak berlaku untuk Anin. Keluarganya sudah mendesaknya untuk segera menikah.
Demi ketentraman hidup, ia memilih bekerja jauh dari rumah. Mencari ruang, uang, sekaligus pengalaman.
Namun ternyata menjalani hidup sesuai dengan kemauan kita tidaklah mudah. Ketika kata if i can't semakin sering terdendang hingga membuatnya seolah lupa apa tujuan yang ingin ia peroleh sebenarnya?