Rosella menggeliat, mengangkat tangannya. Tasnya ia geletakkan begitu saja di tanah. Ia tersenyum bangga. Bangga pada dirinya sendiri. Menarik nafas dan menghembuskannya dengan keras. Andai tidak ada orang, ia akan berteriak senang.
Kemudian ia meraih tasnya kembali dan mulai berjalan keluar dari stasiun. Di luar ia sudah ditunggu oleh sopir ayahnya.
“Hallo mr. Nick.” Rosella melambaikan tangan riang. Tersenyum lebar.
Mr. Nick membungkuk hormat. Membukakan pintu mobil dan menerima tas Rosella. Menutup pintu, kemudian menaruh tas putri majikannya itu ke dalam bagasi.
“Sudah lama sekali aku tidak bertemu denganmu mr. Nick.” Kata Rosella setelah mobil mulai berjalan.
“Iya, sudah sekitar 5 tahun yang lalu.” Mr. Nick tersenyum. Ia selalu suka dengan Rosella yang memang pembawaannya ceria.
Mr. Nick sudah bekerja dengan ayah Rosella sejak Rosella masih kecil. Dulu ia hanya tukang kebun. Kemudian ia diajari oleh mr. Erick menyetir mobil. Setelah dirasa cukup handal, mr. Nick resmi menjadi sopir pribadi keluarga mr. Erick. Dan setelah dua tahun bekerja sebagai sopir pribadi, mr. Erick memindah tugaskan mr, Nick ke kota Grasswall. Ia mendapat tugas sebagai manager butik milik mr. Erick. Sekaligus merangkap sopir pribadi jika mr. Erick melakukan kunjungan di sana.
Rosella menikmati perjalanan singkatnya itu.
“Jarang sekali anda ingin mengunjungi butik yang ada di sini. Adakah sesuatu hal yang penting hingga anda jauh-jauh datang kemari?” tanya mr. Nick setelah sampai di rumah pribadi mr. Erick di kota itu. Ia telah meletakkan tas Rosella di depan kamar. Sesuai permintaan gadis itu.
“Tentu saja ada hal penting.” Rosella tersenyum. Ia tak henti-hentinya tersenyum.
“Saya tebak ini tidak ada hubungannya dengan pekerjaan.”
Rosella tertawa. “Aku percaya dengan pekerjaanmu mr. Nick. Untuk apa aku jauh-jauh ke sini jika aku sudah sangat percaya padamu. Yah tentu saja tujuanku ke sini tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Berikan saja laporan mengenai butiknya padaku, aku akan pura-pura mengeceknya. Tapi jangan beritahu ayahku menganai apapun yang kulakukan di sini. Mengerti?”
Mr. Nick mengangguk sekali.
###
Luxira mengetuk pintu kamar Elish untuk mengajak gadis itu makan siang.
“Tunggu, aku akan keluar sebentar lagi.” Sahutnya.
“Kutunggu di bawah.”
“Iya.”