IF I..... (I'm sorry S2)

Via S Kim
Chapter #21

21

Saat tiba di tempat penitipan kuda, ternyata Elish sudah langsung disambut oleh salah satu petugas. Dan Grace sudah disiapkan.

“Selamat pagi nona Elish. Saya Rudy, yang akan menemani nona pergi ke hutan.” Rudy menyapa dengan ramah. Senyum lebar menghias wajahnya. Terlihat jika usia Rudy di bawah Elish. Ia terlihat masih sangat muda.

“Selamat pagi.” Elish menunduk untuk menyapa dan terlihat sedikit canggung. Ia tidak menyangka jika akan disambut seperti itu.

Mereka segera berangkat ke hutan. Rudy menunjukkan jalan kecil yang akan membawa mereka ke pinggiran hutan. Pria muda itu tidak berjalan di depan Elish, ia memilih untuk mensejajarkan langkah kudanya dengan Grace.

“Saya adalah salah satu pekerja di pacauan kuda. Tapi hari ini saya ditugaskan untuk menemani nona pergi ke hutan. Sebenarnya ini lebih menyenangkan. Saya bisa sebentar menghirup udara segar.” Rudy mendongak dan menghirup udara pagi yang bersih. Bibirnya tersenyum lebar.

Elish tertawa melihatnya.

“Apakah ada yang lucu?” Rudy tidak tahu apa yang ditertawakan Elish.

“Kau terlihat sangat bersemangat. Apakah biasanya kau seperti ini? Maksudku, kau memiliki jiwa muda yang …. Yah aku tidak bisa menjelaskannya.”

“Mungkin karena mamang saya masih muda.” Rudy tersenyum. Elish baru sadar jika mata Rudy akan hilang jika ia tersenyum atau tertawa.

Elish tertawa lagi. “Kau seperti adik laki-laki yang menyenangkan.”

Rudy ikut tertawa. “Nona berasal dari mana? Sepertinya aksen bicara nona tidak seperti orang Grasswall.”

Ah, akhirnya Rudy menyadarinya. Elish kebingunan untuk menjelaskan. “Aku berasal dari Wooden.” Apakah aksen orang Wooden seperti dirinya? Elish juga tidak tahu. Sebenarnya aksen canggung itu karena Elish belum fasih bahasa manusia saja.

“Ah begitu.”

Sebenarnya Rudy juga tidak tahu aksen orang Wooden, jadi ia tak curiga jika sebenarnya Elish berbohong.

“Sudah lama bekerja di pacuan kuda?” Elish bertanya. Ia tertarik.

“Sudah sejak aku lulus sekolah dasar. Aku awalnya hanya bekerja sepulang sekolah saja hingga jam 8 malam. Dan aku hanya bertugas bersih-bersih. Namun ternyata pekerjaan itu cukup menyenangkan bagiku. Mungkin juga karena pemilik pacuan kuda itu sangat baik, jadi aku nyaman. Sekarang sudah 6 tahun lebih aku bekerja di sana. Pekerjaanku sekarang adalah menemani orang-orang yang datang ke pacuan kuda.”

“Itu sangat menyenangkan?”

“Tentu saja. Aku bisa bertemu dengan orang yang berbeda-beda setiap harinya. Itu menyenangkan.”

Lihat selengkapnya