IF I..... (I'm sorry S2)

Via S Kim
Chapter #24

24

Malam itu, Vero tiba di Grasswall. Selain seorang alkemis yang hebat, Vero juga seorang pencari jejak yang hebat. Pertama, ia mengunjungi Grace di penitipan kuda. Dari Grace lah ia tahu jika Elish tinggal di rumah Luxira. Kemudian ia menggunakan indra penciumannya yang sangat tajam untuk mencari di mana rumah Luxira. Ia melacak aroma tubuh Elish.

Ia segera pergi untuk menemui Elish sebelum malam mulai larut. Vero dengan mudahnya berada di antara para manusia. Ia menggunakan ramuan yang sangat hebat, merubah bentuk bola mata, telinga, hingga warna kulitnya. Ia terlihat sama persis dengan manusia. Namun dua hal yang tak pernah bisa ia rubah, yaitu aura misterius dan kecantikannya. Ia tetaplah memiliki aura Elf yang luar biasa. Membuat manusia-manusia yang berpapasan dengannya terhipnotis untuk sesaat.

Sampai di depan rumah Luxira, kebetulan Daniel sedang ada di depan. Ia langsung mengenali Vero.

“Vero? Waw ini kejutan sekali. Bagaimana kau bisa sampai di sini?” Daniel sangat antusias. Ia sangat senang Wanita yang sempat mencuri hatinya itu tiba-tiba ada di depannya.

“Aku ingin bertemu Elish.” Dengan senyum lebar Vero menjawab. Tanpa basa-basi.

“Oh tentu saja.” Ya tentu saja. Dengan kepentingan apalagi Vero datang jika bukan untuk menemui Elish. “Masuklah!” Daniel memperrsilahkan dengan sopan. Membukakan pintu untuk Vero.

Daniel mengantar Vero ke ruang khusus tamu di lantai satu. Ruangan itu biasa digunakan untuk menerima klien-klien Luxira.

“Akan kupanggilkan. Tunggu sebentar.” Kata Daniel setelah Vero duduk di sofa. “Oh ya, kau mau minum apa?”

“Apa saja.” Vero hampir mengatakan ‘tak perlu’ , tapi ia haus.

Daniel segera naik ke lantai dua. Ia memanggil Robert terlebih dahulu.

“Bisa buatkan minuman untuk tamu kita di lantai satu?” tanyanya yang membuat Robert terlonjak. Ia muncul di balik pintu tanpa mengetuk pintu kamar Robert terlebih dulu.

“Siapa?” wajah Robert masam.

“Vero.”

Mendengar nama itu disebut, wajah Robert berubah ceria seketika. “Benarkah?”

Daniel mengangguk dan langsung pergi untuk memanggil Elish di lantai 3. Ia hampir saja melewatkan untuk mengetuk pintu kamar Elish. Untung saja ia ingat.

Tok… tok…

Belum sampai ketukan ketiga, pintu itu sudah terbuka.

“Oww.” Daniel sedikit terkejut.

“Maaf, aku tadi mau keluar saat kau mengetuk pintu.”

“Ah.”

“Ada apa?”

“Vero mencarimu. Dia di ruang tamu bawah.”

“Oh ya?” Elish sedikit tidak percaya.

Daniel mengangguk. “Oh ya, aku harus laporan dengan Luxira jika kau menerima tamu. Itu aturan yang tidak tertulis di sini. Bos kita harus tahu semua orang yang berkunjung.”

“Itu tidak masalah.” Kata Elish sambil menutup pintu kamarnya. Ia segera turun. Sedikit terburu-buru. Daniel ada di belakangnya.

Sampai di lantai dua, Daniel berbelok menuju kamar Luxira. Memberitahunya jika ada Vero di bawah.

.

“Ada sesuatu yang mendesak? Kau begitu cepat menemuiku.” Tanya Elish tanpa basa-basi. Atau memang seperti itulah cara dia berbasa-basi.

Lihat selengkapnya