Malam itu, salah satu prajurit Elf yang sedang bertugas, memergoki Elish yang masuk ke wilayah suci, dan hampir melewati pintu para peri. Prajurit tersebut sangat terkejut, melihat seorang Elfear bisa masuk dan melewati banyak sekali rune sihir yang menjaga tempat itu.
Prajurit tersebut segera memberi tahu rekannya, dan melakukan pengejaran. Beberapa prajurit lain ditugaskan untuk segera memberikan laporan kepada Boo, selaku panglima. Dan Boo yang mendapat laporan segera mengutus prajuritnya untuk memberikan laporan kepada bagian keamanan bangsa Elfear.
Sebenarnya, Elish sudah beberapa kali menyusup masuk ke Arvore, namun tidak pernah ketahuan. Malam itu begitu sial, akhirnya ia terpergok saat menyusup ke pintu para peri.
Namun malam itu, sebenarnya pengejaran Elish masih ditangani sepenuhnya oleh prajurit Elfear. Boo menyerahkan kasus Elish pada pihak keamanan Elfear. Jikapun tertangkap, hukuman yang dijatuhkan berdasarkan hukum yang berlaku di Green Ocean.
Tapi karena malam itu Elish tidak tertangkap, kabur ke wilayah manusia, akhirnya keesokan harinya pihak Elfear serta pihak Elf melakukan diskusi. Boo mengatakan jika Elfear tidak bisa mengatasi kasus ini, maka pihak Elfear harus menyerahkan kasus tersebut seutuhnya pada pihak Elf. Boo kira itu adalah keputusan bijak yang bisa ia ambil. Nyatanya hal itu malah membuat kasus Elish didengar oleh Tetua Je.
Boo sangat tahu mengenai kasus Vero yang selama ini ditangani oleh prajurit bayangan Elf. Boo tidak menyangka sebelumnya jika kasus Elish akan terkait dengan Vero. Ia merasa terlalu naif. Niat awalnya hanya ingin memberi hukuman yang selayaknya pada Elish, justru malah mendorong gadis itu menuju masalah yang lebih serius.
Boo adalah penegak hukum yang baik. Selama ini ia selalu berpihak pada kebenaran. Ia adalah pribadi yang adil dan bijaksana. Hanya saja, jika pekerjaannya sudah terkena campur tangan Tetua Je, ia tak lagi memiliki kuasa apapun. Perintah seorang tetua adalah mutlak. Kecuali jika perintah tersebut ditentang oleh sebagian besar bangsa Elf. Masalahnya adalah, bangsa Elf itu sangat mendambakan kedamaian. Jika suatu masalah atau kasus yang sekiranya tidak menimbulkan kekacauan, mereka tidak akan peduli. Bagaimanapun bentuk penyelesaian masalahnya, asal itu tidak menimbulkan kekacauan, mereka akan tutup mata dan telinga.
Elf sangat tidak menyukai Elf lain jika ia berbuat sesuatu yang menimbulkan kekacauan. Mereka tidak segan untuk mengajukan hukuman mati bagi Elf yang berbuat kekacauan tersebut. Itulah alasan mengapa selama ini Boo tunduk patuh. Karena jika ia mengacau, ia bisa saja langsung dijatuhi hukuman mati.
Boo selalu menyelesaikan semua kasus dengan tenang. Ia sebisa mungkin tidak pernah melaporkan kasus-kasus pada Tetua Je, lagipula laporan itu tidak wajib, asalkan kasusnya bisa diselesaikan. Begitupun kasus Elish. Namun entah darimana awalnya kasus tersebut akhirnya didengar. Boo kira itu dari Dann, siapa lagi jika bukan dia.
###
“Ayo tunjukkan sesuatu itu. Bukankah kau akan menunjukkan sesuatu pada kami?” Vero memancing. Ia tak sabar.
Luxira menuruti Vero. Ia mulai fokus, mengingat petunjuk penggunaannya dengan baik. Setelah itu ….
Wuuuuusshh…
Sabetan pedang Luxira menjadi lebih kencang, lebih bertenaga, dan lebih kuat. Vero tersenyum setelah berhasil menghindar. Elish mengambil langkah mundur.