Diam-diam di rumahnya, Aerin juga berlatih bertarung. Walau ia bukanlah Elf istimewa yang dikaruniai kemampuan khusus, setidaknya ia harus bisa menggunakan pedang. Ia tidak mungkin diam saja ketika putrinya mengalami masalah. Sebagai seorang ibu, ia sama dengan ibu lainya, yang ingin melindungi anaknya dengan cara apapun. Sekalipun itu membahayakan dirinya.
Aerin sebenarnya percaya dengan kemampuan Elish untuk menjaga dirinya sendiri. Ia tahu bagaimana hebatnya Elish. Tapi tetap saja ia tak bisa hanya berpangku tangan. Entah kemampuan bertarungnya nanti bisa membantu putrinya, atau hanya sekedar untuk melindungi dirinya sendiri.
Ia berlatih di dalam rumah, di ruang tamu yang barang-barangnya telah ia singkirkan. Ia tidak berani berlatih di halaman belakang ataupun halaman depan rumahnya, takut akan menjadi perbincangan. Pedang panjang yang ia pakai masih sangat baru, ia memesan dari seseorang yang cukup ia kenal, pandai besi yang sering membuat bilah untuknya dan Elish. Juga busur dan anak panah yang Elish gunakanpun dipesan dari pandai besi yang sama. Sebenarnya sempat ada pertanyaan mengapa Aerin memesan pedang panjang itu. Aerin hanya menjawab bahwa ia dalam keadaan harus bertahan. Ia memohon untuk merahasiakan hal ini dari siapapun. Untungnya si pandai besi sangat mengenal Aerin dan putrinya, ia bersedia untuk membantu. Walau sebenarnya, jika hal ini terdengar oleh pasukan Elfear, si pandai besi akan mendapat masalah yang cukup serius. Jelas ada larangan untuk membuat senjata perang tanpa ijin. Berhubung karena si pandai besi adalah seorang Elf, ia bisa saja melakukan berbagai cara agar tindakannya tidak sampai ketahuan oleh prajurit Elfear.
Di dalam pedang yang dibuatnya, si pandai besi memasukkan ruang untuk Aerin memasukkan darahnya ke dalam pedang tersebut. Dengan bantuan sedikit teknik sihir Elf, pedang itu tak akan pernah diketahui siapa pembuatnya, jika si pemilik sudah memasukkan darah miliknya. Itu juga sekaligus teknik untuk melakukan bonding dengan sebuah pedang. Saat bonding itu sudah tercipta, pedang seberat apapun akan terasa ringan jika di tangan sang pemilik.
Aerin sebenarnya memesan satu lagi untuk Elish. Sebuah bilah yang cukup panjang. Bilah itu dibuat mirip dengan milik Vero. Bilah itu sebenarnya hal yang umum dimiliki oleh Elf wanita di Arvore maupun Green Ocean. Berbeda dengan pedang perang yang dimiliki Aerin, bilah ini bukanlah senjata illegal. Namun si pandai besi juga memberi ruang bilah itu untuk menaruh darah Elish, agar gadis itu juga bisa melakukan bonding dengan senjatanya nanti. Bilah ini masih dalam masa pengerjaan. Si pandai besi berjanji lusa bilahnya akan selesai.
###
Di Ieos, Rosella pergi untuk mencari Luxira. Ia sudah bertanya kepada Michael untuk mencari tahu di mana Luxira menginap, namun Michael berkata tidak tahu. Bahkan Michael sampai bertanya pada Robert, namun Robert juga tidak tahu. Jika pun tahu, ia tak akan memberi tahukan pada Michael.
Mustahil untuk mencari tahu keberadaan Luxira tanpa petunjuk apapun. Ia bahkan sudah datang ke beberapa penginapan untuk bertanya apakah ada tamu yang menginap bernama Luxira, tentu saja pihak penginapan tidak akan menjawabnya.