Vero dan Elish menunggu Luxira sambil bersantai. Duduk-duduk di bawah pohon. Kedua kuda mereka juga beristirahat. Namun walau begitu, Vero tetap waspada. Ia takut jika sewaktu-waktu ada pasukan Elf ataupun Elfear yang mendekat.
Tidak lama ada suara tapak kaki kuda mendekat. Itu Luxira. Elish bangkit dari duduknya, tidak sabar menanti kedatangan Luxira. Ada raut khawatir tercetak jelas di wajahnya.
Luxira tersenyum cerah saat melihat Elish yang berdiri menunggunya. Dan senyum di wajah Luxira cukup untuk membuat hati Elish tenang. Berarti tidak ada hal buruk yang terjadi.
“Aku membawa makanan,” kata Luxira riang.
Kali ini Vero yang tersenyum cerah. “Aku tahu kau sangat peka Lux,” Vero berjalan mendekat untuk mengambil bungkusan makanan yang dibawa Luxira.
Alis Elish sedikit terangkat.
“Tenang saja, aku mendapatkan bilahnya,” Luxira segera mengeluarkan bilah Elish dari kantong di balik jubahnya, setelah menyerahkan makanan pada Vero.
Sarung bilah itu sebenarnya begitu cantik. Berwarna putih dengan motif sulur tanaman dan daun hijaunya, dengan bunga-bunga kecil berwarna kuning.
Elish menerima bilah berukuran kurang lebih 30 senti itu dengan hati-hati. Memperhatikan detail motif sulur di sarungnya. Kemudian menarik bilahnya keluar perlahan. Begitu mengkilat ketika tertimpa sinar matahari yang menerobos melewati celah dedaunan. Mata Elish terpana melihatnya. Luxira juga ikut memperhatikan. Ia juga ikut terkagum dengan bilah yang dibuat dengan sangat detail dan indah itu.
“Katanya kau harus segera membuat bonding dengan bilah itu,” Luxira mengatakannya sebelum lupa.
“Ah,” Elish langsung mengerti. Ia sedikit menaikkan lengan gaunnya ke atas siku. Ia memilih mengiris bagian tangan tepat di bawah siku. Untuk melakukan bonding, ia butuh darah yang lebih banyak. Jika hanya menyayat jari, ia merasa darah yang keluar kurang.
Saat bilah tersebut terkena darah Elish, ia seperti menyesap darah yang keluar. Seperti lintah yang menghisap darah. Bilah tersebut menghisap darah Elish, sampai seluruh ruang darah di bilah itu penuh. Kemudian bilah itu bersinar terang saat bonding selesai. Ruang darah dalam bilah itu tidak terlihat. Itu dibuat dengan rapalan sihir Elf. Berbentuk seperti selang tipis yang memanjang dari ujung bilah hingga ujung gagang. Selang tipis itu ada di bagian dalam bilah, tidak terlihat secara fisik.
Vero sedari tadi tidak memperhatikan. Ia sudah biasa melihat bonding semacam itu. Bukanlah hal baru baginya. Jadi ia tidak tertarik. Saat Elish melakukan bonding, Vero sibuk menyiapkan makanan. Ia membentangkan tikar tipis di atas rumput. Mengeluarkan makanan yang dibeli Luxira dengan hati-hati.
“Sudah selesai? Ayo makan,” teriak Vero.