If I Talk To God

Red Maira
Chapter #2

2

Gita secara sembunyi-sembunyi mencari pekerjaan. Sebuah restoran India, sebuah cafe Italia, sebuah pabrik garmen, sebuah mall dengan vacum cleaner-nya, dan sebuah restoran Perancis merangkulnya. Tapi ia mendapat pekerjaan dibagian dimana orang Amerika tak mau bekerja disitu dan memilih menjadi pengangguran dan mengandalkan tunjangan pemerintah. Gita pindah ke perkampungan kumuh Harlem, terlunta-lunta bersama manusia-manusia ilegal lainnya serta para gelandangan.      

Sekarang, setahun setengah berlalu dan statusnya kini ada dua: Miskin dan Ilegal. Seseorang pernah menyarankan Gita untuk meminta bantuan ke KBRI, namun Gita menyaksikan sendiri, jika meminta bantuan ke KBRI, maka KBRI akan memulangkannya ke Indonesia. Pulang ke Indonesia dalam keadaan seperti ini adalah sesuatu yang tak diinginkannya. Meskipun ia juga tak ingin berada di negeri asing dalam keadaan seperti ini.

Gita takut untuk pulang ke Indonesia, tapi ia juga takut untuk terus-terusan di Amerika. Kenapa dunia harus dibelah-belah oleh garis batas dan dokumen-dokumen?

“Hanya satu solusinya,”seru seorang pemuda dari Somalia, Shahid namanya. Waktu itu malam hari dan di sudut kota New York yang sepi, sekumpulan manusia ilegal berbincang-bincang. Shahid sama seperti Gita, seorang ilegal dan tinggal di Harlem. Ia berbicara dengan gaya orator yang gagah berani,

“Kau harus mendapatkan Green Card yang resmi!”

Lihat selengkapnya