If Only

Bentang Pustaka
Chapter #2

Chapter 1

Selalu ada alasan, kenapa rasa bisa hinggap.

Tanpa permisi dan tanpa ketukan.

Sekalipun hanya sesederhana tatapan mata atau senyum pada detik pertama.

Di depan gerbang indekosnya Kiana bergerak gelisah. Hari pertamanya menjadi mahasiswi dan dia terlambat bangun untuk mengikuti kegiatan ospek. Matanya berubah awas ketika motor Dimas, sahabatnya, muncul dari belokan. Pemuda itu juga mengenakan celana hitam dan kemeja putih tanpa membawa apa-apa lagi. Tas dan peralatan lainnya pasti sudah tergeletak manis di salah satu kelas di Fakultas Teknik sana.

Tanpa menunggu kaki Dimas turun, Kiana sudah melompat naik ke atas boncengan, membuat Dimas berdecak sebal.

“Lama banget sih lo, Dim!”

“Lo tuh ya! Udah bagus gue jemput. Gue udah sampai fakultas tadi,” ucap Dimas yang, tentu saja, tidak dihiraukan oleh Kiana.

“Udah, buruan jalan!”

“Itu tapi—” Kalimat Dimas dipotong oleh pelototan Kiana, membuat Dimas melengos. “Terserah lo deh, jangan ngomel aja kalo malu.”

Selanjutnya, motor itu memelesat, meninggalkan gerbang hitam di sampingnya tadi.

“Mampus gue!” Kiana berseru sesaat setelah motor Dimas berhenti di depan gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Barisan putih hitam calon teman seangkatannya sudah digiring masuk ke gedung. Beberapa senior yang berdiri di depan gedung sibuk merapikan barang sitaan.

“Bye, Dimas!” teriak Kiana tanpa menoleh, kakinya terus berlari menuju gedung FISIP.

Di atas motor, Dimas menggelengkan kepalanya. “Dasar curang! Udah bikin gue telat juga, sekarang malah ngibrit duluan.”

Setelah memastikan Kiana sampai di hadapan seniornya dengan selamat, Dimas memelesat pergi menuju gedung Fakultas Teknik.

“Kenapa terlambat?” Pertanyaan itu terlontar dalam nada dingin yang menusuk. Kiana tidak berani mengangkat kepalanya. Di hadapannya, sesosok pemuda berdiri tegap, menjulang tinggi dengan sorot mata tajam.

“Maaf, Kak,” ujar Kiana dengan tetap menatap ujung sepatunya. Pemuda itu melirik nametag yang tergantung di leher Kiana.

Lihat selengkapnya