If They Could Talk

Daniella Meirencya Tandra
Chapter #3

Keseharian

Rendy, salah seorang karyawan membunyikan sebuah bel besar kuat-kuat. Itu adalah pertanda kalau hari baru akan segera dimulai. Semua hewan akan dibangunkan untuk diberi makan sebelum menyambut pengunjung. Karyawan yang kebagian tugas membangunkan seluruh kehidupan di Balai Satwa harus membawa sebuah bel besar yang beratnya sekitar tiga kilogram, hampir sama dengan mengangkat satu buah gas LPG. Mereka akan membunyikan bel tersebut sekali setiap beberapa meter. Para hewan sudah familiar sekali dengan suara bel itu.

"Bangun, bangun. Saatnya sarapan!" teriak Rendy sambil sekali lagi membunyikan bel. Setelah itu, ia melanjutkan ke bagian lain. "Hoaaaaaam," Amel si gajah terbangun. Di sampingnya, Amanda, temannya, masih tertidur. "Amandaaa, bangunnn," panggil Amel ceria. Ia menoleh ke sekitar dan melihat teman-temannya yang lain bangun satu persatu. Ada yang masih menguap, yang masih merem-merem sedikit, ada juga yang sibuk meregangkan otot-otot tubuhnya. Amel adalah yang paling muda sekaligus paling ceria di antara kawanan para gajah tersebut.

Amanda tidak merespons. Bergerak sedikit saja pun tidak. Amel mencolek-colek wajah Amanda dengan belalainya. Ia kemudian membuka sedikit telinga temannya yang lebar itu dan berteriak keras-keras ke dalam telinganya, "Bangunnn!".

Lihat selengkapnya