If You Know You Know

Tiwul
Chapter #9

9:Partai, Buzer & Back Up

6 Tahun lalu.

Pagi ini Sujatmiko mendapat beberapa dokumen, ada seorang yang melaporkan kasus ITE yang melibatkan sebuah partai politik. Sujatmiko membaca BAP dengan seksama, tiba-tiba sebuah notifikasi masuk ke ponselnya. Phoke, teman lamanya yang sekarang menjabat sebagai anggota dewan pusat. Dia mengajak Sujatmiko untuk bertemu.

Tepat jam makan siang, Sujatmiko dan Phoke makan disalah satu restoran manado terkenal di kota itu. Mereka duduk di pojok ruangan dengan beberapa piring makanan khas manado. Sujatmiko meyakini ajakan itu mengandung maksud lain.

“Jadi, gimana soal kasus ITE? Saya tidak menyangka partai kamu bayar buzer 12 miliar. Itu uang yang sangat banyak” tembak Sujatmiko.

“Ya betul 12 miliar itu sangat banyak untuk orang biasa. Ini partai, Sujatmiko. 12 miliar itu uang yang kecil” jelas Phoke.

“Jadi mau Anda apa? Bukam kasus ini? Nutup kasus ini?”.

“Saya tau kamulah. Saya juga tau kamu lagi butuh backingan untuk kasus anakmu” penyataan itu menghentikan aktivitas Sujatmiko.

“Anda?”.

“Sujatmiko, kasus seperti kamu ini mudah sekali tercium ke publik. Kalo sampai kasus ini viral, dapet desakan dari masyarakat mampuslah kau”.

“Apa tarawan Anda?”.

“Sembunyikan kasus ini. Tangkap pengusiknya, dan kami akan back up kasus kamu. Soal hakim, serahkan pada saya”.

“Saya tidak menjamin ini akan berhasil”.

“Ya kalo tidak berhasil kami gak akan back up Anda, sesimple itu”.

Sujatmiko meminum segelas air putih “Beri saya waktu 3 hari, saya akan tagih tawaran kalian”.

Sujatmiko pergi meninggalkan Phoke. Dia berjalan meningalkan restoran dan berpikir jika itu adalah salah satu jalan terbaik baginya saat ini.

Sujatmiko kembali ke kantor, dia membaca BAP itu dan meminta BAP kasus ITE itu diulang. Tak butuh berapa waktu lama seorang wartawan perempuan datang. Dia masuk ke ruangan Sujatmiko, wartawan itu ditanya-tanyai Sujatmiko.

Awalnya si perempuan tidak mau mengakui dari mana dia mendapatkan dokumen-dokumen itu. Tidak mungking rasanya seorang wartawan dengan pengalaman minim mendapatkan berkas transkasi bank Canada, rekaman percakapan dan transkip chat dari anggota partai dan buzer.

“Mba Anda tau kan si buzer ini dibayar untuk membuat narasi adu domba 2 ormas? Ini kasus besar Mba, kita gak bisa sembarangan nangkep orang. Anda tau seberapa pengaruhnya 2 ormas itu disini. Apalagi ini masalah duit. Sangat sensitif” bujuk Sujatmiko.

“Saya tau Pak, makanya saya laporkan. Tapi saya gak bisa kasih tau informan saya”.

“Ya sudah kalo gitu saya tutup kasus ini. Karna Mba gak bisa meyakinkan saya mengenai sumber bukti ini”.

“Pak, dua ormas ini lagi panas. Kalo mereka diadu domba dan dibiarkan seperti ini negara bisa perang saudara”.

“Ya kalo informasi Anda valid kalo tidak? Nama kepolisian yang jadi hancur. Pilihan sekarang ada di Anda mau lanjut atau kita hentikan disini”.

Perempuan itu keluar dari ruangan Sujatmiko dengan wajah kesal.

Lihat selengkapnya