“ Sayang… lihat, anak kita sangat miripi dengan mu ”.
Aku mengerjapkan mata mata.seorang perempuan muda mendekat wajahnya dan tersenyum manis ke arahku.
“ Anata… kita akan menamakan nya siapa? ”.
Kini pandangan perempuan itu beralih kearah laki-laki yang ada di depan nya. Aku menoleh ke arah laki-lakiitu. Siapa dia?. Raut wajah nya yang lembut namun tegas terlihat begitu tampan, rambut hitam panjangnya terkuncir rapi menambah pesonanya.
Tunggu…
Siapa yang perempuan ini maksud? Aku menolehkan kepala. Dimana ini? Lampu teplok diatas meja menerangi sekeliling ruangan.bukankah aku tadi ada di kamarku? Aku mencuba mengulurkan tangan ku… bisa. Tapi… hei tangan siapa ini? Ini terlalu kecil untuk tangan ku.
Perempuan muda itu mendekatkan wajahnya, untuk kesekian kali.