Blurb
Hidup di era kolonial 1930-an, Loco Albertus Dzister sama sekali tidak keberatan jika predikat bocah londo super aneh se-Hindia Belanda disematkan padanya. Alasannya sederhana: ingin menjadi seorang dukun!
"Sungguhan kamu?" tanya sahabatnya, Frans, heran. Loco mengangguk mantap.
"Ja! Aku ingin seperti Eyang Katok yang bisa membantu orang tanpa pandang bulu! Tanpa memikirkan warna kulit maupun kelas!"
Petualangan seru sekaligus mendebarkan mewarnai hidup Loco. Mulai dari menangani kuda mengamuk di Passer Baroe, menjahili patung Coen di Waterlooplein, 'menyembuhkan' seorang pria Jerman yang galak dan angkuh--bahkan hampir celaka oleh pihak yang tidak menyukainya!